Senin, 19 April 2010

Unek-unek Isi Kepala

0 komentar
Telah
Lama sendiri
Dalam
Langkah sepi
Tak pernahku kira
Bahwa akhirnya
Tiada dirimu
Disisiku

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanya lah kau yang ada direlungku

Hanya lah dirimu
Mampu mambuataku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekadar indah
Kau tak terganti

Tak pernah ku duga
Bahwa akhirnya
Terbuka janjimu dan janjiku (marcell: takkan terganti)

Sengaja hari ini pulang dari markaz lebih awal dibanding hari-hari sebelumnya. Karena kondisi tubuh tidak memungkinkan dan kondisi fikiran yang sangat bertumpuk, yang akhirnya membawa kepada penyakit lama, yakni kemelankolisan dosis tinggi. Pengennya mendengarkan musik yang sedih-sedih dan meneteskan air mata seperti lagu marcell diatas. Serta sukanya mendengarkan murutal Misyiri Rasyid, terutama surat ke 29, yakni al ankabut. Selain itu, suka sendiri dalam kesepian.. dan membaca buku berbau melo, misalnya buku habiburraman al shirazy dengan judul ’Bumi Allah’.

Dalam muqaddimahnya, surat al ankabut menceritakan Kisah-kisah cobaan yang dialami oleh Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Luth a.s., Nabi Syu'aib a.s., Nabi Shaleh a.s., Nabi Musa a.s. Alquran menjelaskan bahwa cobaan itu perlu untuk menguji keimanan seseorang, usaha manusia itu manfaatnya untuk dirinya sendiri bukan untuk Allah. Perlawanan terhadap kebenaran pasti hancur.

Mengenai hal tersebut, aku jadi teringat perkataan seorang ustadz asal lulusan mesir. Beliau mengatakan bahwa cobaan itu, apabila kita berhasil melewatinya maka ia tidak akan kembali lagi. Perkataan itu beliau ucapkan sambil tersenyum. Allah tidak akan mengulang kembali cobaan tersebut apabila kita telah berhasil melewatinya, namun yang akan datang berikutnya adalah cobaan lain yang lebih berat, lanjut sang ustadz. Akupun tersenyum mendengar penjelasan sang ustazd. Yang pasti selama hidup di dunia pana ini, cobaan itu pasti ada dan silih berganti. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapinya saja. Apakah kita sabar, selalu ingat kepada Allah dan istiqamah atau sebaliknya. Untuk menyikapi itu Rasulullah memerintahkan kita untuk berdoa kepada Allah. Karena doa adalah senjatanya orang mukmin dan lewat cobaan-Nya tersebut, derajat kita di sisi Allah akan tinggi..

Unek-unek isi kepala, yang sebenarnya tak nyambung
Kamar, senin (19/4/10)
 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template