Senin, 29 Desember 2008

Konsep Sumber Daya Alam Dalam Ekonomi Islam


Sumber daya alam merupakan salah satu faktor produksi yang sangat vital dalam proses produksi. Berdasarkan ketersediaannya sumber daya alam dapat dibagi menjadi sumber daya alam yang terbatas dan tidak terbatas atau sering pula disebut economic goods dan non-economic goods. Dalam ekonomi konvensional, kerbatasan sumber daya alam ini merupakan penyebab timbulnya permasalahan ekonomi atau sering dirumuskan dengan “kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan yang terbatas”. Pra-asumsi kelangkaan atau presumption of scarcity iniliah yang menjadi titik tolak pembahasan ilmu ekonomi konvensional.

Ilmu ekonomi Islam mempunyai perbedaan sudut pandang dalam mencermati sumberdaya alam ini. Ilmu ekonomi Islam memandang bahwa permasalahan ekonomi bukanlah terletak pada keterbatasan sumber daya alam tetapi lebih disebabkan oleh ketidakmampuan manusia mengolah sumber daya alam itu sendiri dan keserakahan manusia. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa Allah telah mencukupkan kebutuhan manusia untuk hidup di bumi ini sebagaimana firman Allah dalam surat berikut ini.

Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim : 34)

Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian rizki-Nya dan hanya kepada-Nyalah kamu (lembali setelah) dibangkitkan. (Al Mulk : 15)

Dan masih banyak lagi ayat ayat yang menerangkan betapa Allah telah mencurahkan begitu banyak nukmatnya untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Permasalahan ekonomi yang disebabkan oleh ketidakmampuan manusia dalam mengolah sumber daya alam dan potensi yang dimilikinya telah dibuktikan saat ini. Beberapa tahun yang lalu ahli ekonomi klasik menghawatirkan kelangkaan makanan akibat pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari pertumbuhan persediaan makanan. Tetapi saat ini kekhawatiran tersebut tidak terbukti dengan adanya pemanfaatan teknologi canggih baik berupa penemuan bibit unggul, bioteknologi, ataupun metode metode pertanian modern lainnya. Negara-negara maju yang sebagian besar daerahnya diperuntukkan bagi industri ternyata mampu mencukupi kebutuhan makanan penduduk mereka bahkan sebagian mampu mengekspor kelebihan produksi bahan makanan ke negara-negara lain. Disisi lain kita melihat di negara-negara yang belum mampu menguasai teknologi pertanian yang canggih kebutuhan akan makanan masih harus mengimpor dari negara lain meskipun sumber daya alam di negara tersebut tersedia melimpah.

Keserakahan manusia juga merupakan penyebab utama timbulnya permasalahan ekonomi. Eksploitasi sumber daya alam besar-besaran tanpa memperhatikan carrying capacity dan kelangsungan sumber daya alam tersebut menyebabkan menurunnya ketersediaan dimasa depan atau mengeksploitasi sumber daya alam secara merusak yang pada akhirnya dirasakan oleh mereka sendiri sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ar Ruum ayat 41
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada merekasebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)

Sudah saatnya bagi kita untuk mengevaluasi diri kita sendiri akan penyebab timbulnya berbagai permasalahan-permasalahan ekonomi dan berhenti menyalahkan Allah atas segala musibah yang menimpa kita. Allah berfirman dalam surat An Najm ayat 39
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

sumber : Kuliah Informal Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah dalam milis FoSSEI

0 komentar:

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template