Senin, 25 Oktober 2010

Tukang Edit

0 komentar
Menjadi tukang edit adalah suatu keberkahan bagiku. Karena sebelum tulisan itu diterbitkan oleh media, maka akulah yang menikmatinya terlebih dahulu, meski tulisan itu rada aneh, tapi buat dibuat sedemikinan rupa, sehingga menjadi layak dibaca oleh publik.

Di temani lantunan nasyid Maher Zain, aku memulai mengedit tulisan yang berasal dari adik-adik semangat menulis. Cerpen diantaranya tulisan itu. Namun, bagiku itu bukan sekedar cerpen biasa, tapi adalah cerita hidup yang mereka tuliskan dengan merangkai kata-kata indah dan lika-liku kehidupan mereka hadapi. Tentang ekonomi perkuliahan, imbargo, dipaksa menjadi mandiri, cinta diujung maut. Sungguh sangat membuatku kemelankolisan, hee..

Jumat, 01 Oktober 2010

Mengontrol Emosi Marah

0 komentar
Sering kita melihat orang marah-marah. Bahkan marah itu terkadang menggeluti diri kita. Emosi marah kepada diri sendiri yang menyebabkan kita tidak mengontrol cara bicara yang bijak atau kerjaan jadi tidak kelar, sebenarnya itu SIGNAL atau bentuk alias wujud dari kemauan, keinginan atau EGO dalam diri kita. Cuma, saat ini belum kita sadari apa persisnya...

Nah, dalam tulisan ini bapak Rahmadsyah, Mind-Therapist mencoba mengungkapkan cara termudah mengontrol emosi (marah). Menurut beliau mengontrol emosi marah adalah dengan memahami dan mengerti apa sebenarnya yang dia mau, supaya menjadi JELAS. (Saya pakai kata dia, karena kita belum tau apa). Saya tidak tau, apakah ada emosi yang tertahan sama Anda selama ini. Baik itu keinginan, tidak suka, dan berbentuk lainnya, namun belum shahabat curahkan...

Mungkin selama ini kita sering mendengar atau membaca, Nasehat-naehat bijak mengamarkan agar kita tidak marah. Kalau emosi marah kita sedang timbul, maka kita mesti menahannya. Bahasa sering terucap setelah itu adalah sabar. Taukah Anda apa dampak dari menahan atau mengendapkan emosi? Penelitian menyebutkan hampir 70% penyakit fisik disebabkan oleh ketidaksatbilan emosi.

Mari kita sadari sekarang, EMOSI itu bukan ditahan, tetapi di salurkan / dilepaskan. Dan menyalurkannya pasti dengan bijak dan baik (Lebih memberdayakan bagi kita). Nah, tentunya supaya bisa menberdayakan dan bermanfaat untuk kita, maka KENALI apa maksud dari muncul rasa MARAH itu...

Dengan cara:

Cari tempat yang aman dan nyaman menurut Anda.Boleh dengan duduk atau posisi tiduran, Berdoa kepada Allah, supaya Yang Memberi Petunjuk memberikan kita kedamaian dengan Kelembutan dan Kasih Sayang Nya, Bisa dengan memejamkan mata atau sambil menutup mata Anda, Fokuskan diri Anda, pada nafas masuk dan keluar (Hanya menyadari saja, bukan membuat-buat / kontrol, Fokuskan kepada rasa yang sedang timbul (Marah), Kenali ia, lihat apa yang terlihat, dengar apa yang terdengar, Biarkan saja, apapun yang terlintas. Tidak ada intervensi dari kita melainkan mengikuti dan menikmati saja (Let it go),Bila sudah merasa nyaman, ingat kembali dengan Niat dan tujuan melakukan proses ini. (Yaitu mencari apa maksud dari Emosi Marah ini?, Terima apaun yang muncul, dan hindari membantah apalagi melawan serta melakukan pembenaran, Setelah mendapatkan maksud dan tujuan yang dinginkan, maka segera bersyukur dan berterima kasih kepada Nya, Sebelum membuka mata, SADARI kembali kepada nafas yang masuk dan keluar, Buka mata perlahan-lahan, dan nikmati solusi yang didapatkan.



Apapun bentuk dan hasil yang diperoleh maka syukuri, Karena itu adalah bentuk kita menghargai diri kita.

Diambil dari milis FOSSeI
 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template