Kamis, 30 Desember 2010

Bukan Siraturrahmi Biasa

0 komentar
Senin itu bukan hari biasa, sebab aktifitas sejak awal desember semakin bertambah. biarpun letih melanda, ku harus tetap menikmati hari-hari sebagai pejalan kaki (^__^), menjadi juru jepret ibu-ibu dalam siraturrami ke tiga tempat sekaligus dalam satu hari.. ehhmmmmmm yummy

Berkunjung ke rumah sakit sari mulia. Seorang perempuan setengah baya nan anggun menyapa kami, mempersilakan masuk, duduk dan ngobrol. Beliau adalah ibu Dr Soedarto. Istri dari Dr Soedarto, pemilik rumah Sakit Sari Mulia kota Banjarmasin asal Padang, mempunyai empat anak.

Dalam pertemuan tersebut beliau bercerita, salah satu dari empat anak beliau sekarang tinggal di Jerman, karena bersuamikan orang Jerman dan dinikahkan oleh orang Indonesia indo arab tapi tinggal di Jerman. Di Jerman pula ada mesjid, dan itu adalah mesjid satu-satunya disana. Saat pernikahan itupula, beliau beserta suami harus ke Jerman, ketika jerman musim salju. ”Jadi terasa dingin, dan gelap” imbuhnya.

”Kok bisa gelap bu?” tanya salah seorang ibu dengan penasaran.

”Iya, karena jendela-jendela luar semuanya tertutup oleh salju, matahari pun tak terlihat”

Disamping itu, ibu Soedarto juga bercerita tentang anak laki-laki beliau yang pada tahun 2009 lalu telah menikah dengan seorang anak Dokter asal Tanah Bumbu dan sekaligus sebagai politus , yakni Dr Zairullah Azhar. Yang sekatang dari hasil perkawinan tersebut di karuniai satu orang anak.

Dalam pembicaraan selanjutnya, beliau sangat menyayangkan sikap pemerintah setempat, yang telah mengambil karyawan terbaiknya sebanyak tiga orang menjadi pengawai negeri sipil di bidang kesehatan. ” Padahal kami telah mengkuliahkannya lhoo bu, sampai jadi spesialis” ungkapnya dengan nada sedih.

Menurut beliau pemerintah tidak melihat kepada perusahaan swasta, buktinya dengan seenaknya mengambil keryawan tersebut.

Mengenai perjalanan hidup, ibu Soedarto mengungkapkan, bahwa dulunya beliau berasal dari kalangan grass rot, yang lulus kuliah harus membanting tulang bekerja untuk menyekolahkan adik-adik beliau agar menjadi orang berhasil. Dengan makan nasi jagung —pada waktu itu— hal itu merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa. Alhasil, dengan pengorbanan silam, kini beliau merasakan menjadi salah seorang wanita sukses yang berada di Banjarmasin.

Pesan yang dapat dimabil, yakni hidup harus berusaha (labora urgu sum)

Senin, 27 Desember 2010

Sama Tapi Berbeda

1 komentar
Menikmati perjalan pagi pasca turunnya hujan di Jalan A.Yani Kalsel, sejuk. Dari perjalanan itu pulah, saya mengamati beberapa aktifitas sama namun berbeda. Diantaranya kegitan poltas yang mengatur lalu lintas jalan tersebut.

Seperti di jalan A Yani Km 14.00, poltas laki-laki yang berperakwakan besar dan terlihat masih muda mencoba menghentikan lalu lalang kendaraan bermotor dan mobil yang lewat untuk mempersilakan kendaraan lain memutarkan arah. Namun, apa yang dilakukan si poltas kurang di gubris oleh di pengendara bermotor yang lewat, mereka tetap melintas jalan terus, walaupun si poltas mempluitkan benda yang tergantung di lehernya dengan salah satu lengannya memberikan tanda STOP.

Berbeda di jalan A.Yani Km 7.00, seorang poltas laki-laki berperawakan kecil, lebih tua, saat seorang kakek membawa banyak barang mau menyeberangi jalan, si poltas tanpa ragu-ragu langsung meng-STOP kendaraan yang lewat dan mempersilahkan kakek tua tersebut menyeberang diiringi gandengan tangan si poltas.

Seseatu yang sama, yakni sama-sama terjadi di jalan, tapi berbeda sikap dan tindakan. Semoga ada pelajaran, dan coba analisis sendiri kejadian tersebut..

Minggu, 26 Desember 2010

Mencari Emas se Gunung Untuk Sesuap Nasi

0 komentar
Diantara ribuan pulau yang ada di nusantara, pulau Kalimantan Selatan lah yang ia pilih sebagai planning hidup, untuk memperbaiki nasib.

Adalah Setyo, seorang lelaki kelahiran 1982. Alumnus Fisif UMSIDA Semarang ini hijrah ke Kalimantan Selatan pada pertengahan 2009 silam dan berdomisili di kabupaten HSS atau kota Kandangan. Sebagai anak tertua, Setyo berkeinginan untuk membantu meringankan beban keluarganya yang berada di Solo. Karena di Solo sulit memperoleh perkerjaan, maka dengan bismillah, ia menekadkan diri berhijarah ke Kalsel. Sesampai di Kalsel, pemerintah Kalsel lewat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah membuka lowongan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Maka tak bertele-tele, Setyo melamar menjadi PNS. Setelah tes yang memakan waktu seharian, ternyata Setyo dinyatakan lulus seleksi CPNS di HSS dan diletakkan di bagian Humas DPRD HSS sesuai dengan pendidikannya yakni Fisif.

Hanya beberapa bulan berada di Kandangan, Setyo sudah dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai sosok yang religius dan ringan tangan, serta giat bekerja. Tak heran, Setyo banyak yang menggemarinya termasuk termasuk ibu-ibu yang telah menganggap Setyo sebagai anaknya sendiri.

Setyo melihat, daerah Kandangan ada yang berbeda dengan daerah asalnya, yakni Solo. Menurutnya, lahan yang berada di Kandangan masih banyak kosong tanpa ditumbuhi tanamanan di atasnya, tak seperti di Solo dan Semarang, yang masyarakatnya telah memberdayakan lahan kosong dengan berbagai macam tanaman, hingga tak ada lagi ruang yang tak tertamani. Dengan modal seadanya dan hasil kongsian paman, ia dapat membeli tanah sebanyak 12 hektar untuk dapat dimanfaatkan, agar ditumbuhi singkong. “Hasilnya, luar biasa” katanya sambil tersenyum mekar.

Setyo pun rajin ke perpusatakaan daerah Kandangan untuk membaca buku-buku biologi tentang tumbuhan, khususnya mengenai singkong, agar hasil yang didapat maksimal. Disamping mempelajari dari buku-buku, Setyo dalam satu bulan, harus bermalam 4 kali di ladang singkong apalagi masa panen semakin dekat, karena daerah ladangnya saat malam tiba, serombongan hewan babi selalu datang menyerbu untuk memakan singkong tersebut sebelum di panen. Dan ia mengambil hari sabtu dan minggu untuk menginab di ladang, karena dua hari tersebut merupakan hari libur bagi PNS dan pegawai swasta pada umumnya.

Setyo mengaku itulah hidup, apapun pekerjaan itu yang penting halal dan thoyyib. ” Hidup itu harus bekerja, mencari emas se-gunung untuk sesuap nasi, tapi jangan lupa dengan yang sang pemberi rezeki”, sambungnya dengan loghat Jawa kental.

Saat akhir itu..
Entah apa yang ada dipikiran Setyo dalam beberapa bulan terakhir, tepat di akhir tahun 2009, Setyo sangat rajin dalam beribah dibanding bulan-bulan yang lewat. Ia terus saja mengingat kematian, seolah-olah dia menantikan kehidupan abadi akan menemuinya. Lelaki yang memiliki jejaring sosial seperti facebook ini, selalu menuliskan status hidup, sampai-sampai seorang kenalannya di facebook yang menulis status, “hidup adalah terminal akhir’ juga dikomentarinya, dengan mengatakan, “siapa banyak amal di dunia, maka ia berhak untuk mendapatkan balasannya di akhirat kelak. Dan sebaliknya”.

Hari demi hari telah berlalu, berganti bulan, dan tiba bulan Januari 2010. Kamis malam, adalah hari seperti biasa, namun tidak demikian bagi Setyo. Menurutnya, malam itu adalah malam terakhir baginya, namun hanya dirinyalah yang mengetahui perasaan tersebut. Malam itu juga dia membuka facebook, lalu menuliskan status berbahasa Jawa yang berbunyi” Mikul duwur mendem jero,"capek dech!" beberapa teman yang kenal dengannya turut mengomentari status tersebut, tapi tak ada komentar balik darinya. Besoknya, tepat hari jumat, tanggal 16 Januari 2010 sebuah kabar tentang Setyo memberitahukan bahwa dia telah meninggal dunia, dan jenazahnya di semanyamkan di Solo.


Tulisan ini hanyalah kisah kecil dari kisah hidup almarhum Setio Pujiandi, untuk mengenang sosok beliau.

Kamis, 18 November 2010

Kalimat Sakti

0 komentar
Saat saya berada di salah satu dialer motor yang terkenal di Banjarmasin. Pandangan saya tertuju kepada seorang anak kecil bebadan gemuk, yang mirip dengan bintang cilik di era 90an asal negeri Panda, yakni Boboho. Rambut dan postur tubuhnya pas mirip sekali dengan boboho.

Tapi, bukan itu menjadi perhatian utama saya pada waktu itu, melainkan tangisan anak kecil tersebut. Ya, seperti biasanya anak kecil menangis, keras dan lantang (bagi anak kecil lelaki)si anak kecil menganangisnya luar biasa kerasnya, memukau para karyawan dialer dan siapa saja yang berada disana, hingga menghentikan aktivitas sekitar 1 menit.

Alasannya simple, si anak kecil kepengen naik tangga, namun orang tuanya keburu mau pulang. Tidak terpenuhi permintaan tersebut menjadikan si anak kecil menangis sejadi-jadinya. Namun, apa yang terjadi, saat itu seorang wanita cantik membisikan sesuatu ketelinga si anak kecil tersebut. Spontan suasana yang asalnya dipenuhi suara tangisan berubah menjadi hening.

"Benar ya ma, kita kesana, benar ya ma" si anak berucap kepada wanita cantik tersebut, yang tak lain ibunya sendiri. Si ibu tersenyum dan merekapun akhirnya keluar dari ruangan dialer.

Selasa, 02 November 2010

Pejalan Kaki

0 komentar
Hidup sehat itu sangat penting, karena badan sehat dan semua gerik-gerik kita juga dapat maksimal. Dengan berjalan kaki seribu langkah minimalnya sehari, kaum perempuan dapat minimalisir tulang keropos serta penyakit lainnya. Ayooo, sejak dini kita cegah tulang keropos dengan jalan kaki, selain sehat juga dapat berhemat, hemat macet, hemat polusi, hemat uang dan hemat lainnya..

Aku salut dengan Belanda. Walau pernah menjajah bangsa Indonesia begitu lama, yakni sekitar 350 tahun, tapi negaranya maju hanya dengan jalan kaki dan naik sepeda. Tidak ada kemacetan, polusi dan tidak pernah mengalami krisis BBM.

Mengutip tulisan bapak Anis Mata, bahwa sebuah sistem akan menajdi realitas, jika ia menjelma sebagai watak dalam diri inspiratornya..

Senin, 01 November 2010

Surat Buat Kawanku

0 komentar
Seberapa jauh jarak yang kau tempuh ke Banjarmasin, kawan. Aku tak bisa membayangkan, seberapa jauh. Kau melawati beberapa buah gunung yang mengandung emas hitam, lalu harus menempuh jarak 50 Km, ditambah harus rela menginab di kost teman satu malam, hanya sebuah ‘ketemuan’. Ya, ketemuan beberapa orang yang kau kenal sejak 6 tahun yang silam. Lama tak bersua, kangen, memoar, makan bersama, yang pasti ketemuan, intinya siraturrahmi, titik.

Namun, apa yang terjadi..

31 oktober yang direncanakan dari semula telah menjadi rencana saja. Tak ada ketemuan, tak ada siraturrahmi, tak ada satupun yang datang.

Kecewa, marah, kesal dan apapun itu bentuknya, hal itu wajar bagi siapapun objek pelakunya.

Tapi, kau hanya memilih diam. Diam seribu bahasa...

Ku tahu kawan, bahwa apapun yang kau lakukan selama ini bukanlah suatu yang sia-sia. Karena Allah menciptakan sesuatu di muka bumi ini tak akan pernah yang sia-sia, pasti ada manfaatnya. Asal perkerjaan itu ikhlas serta diiringi niat karena Allah semata.

Jika dalam diammu itu telah meneteskan air mata yang membasahi wajahmu, maka anggaplah air mata itu adalah pelajaran bagiku, sebagai bukti bahwa kita harus menghargai ‘orang’ sebagai manusia. Ku mengengok dari bangsa sendiri, yakni bangsa jamrud khatulistiwa, yang penduduknya jarang menghargai orang lain, bahkan dirinya sendiri, buktinya masyaraktnya banyak yang merokok. jelas-jelas terpangpang tulisan bahwa ‘merokok dapat mengakibatkan hipotensi, kanker, ddl, tapi masih banyak orang yang merokok, membuang sampah sembarang, tertib berlalu lintas saat poltasnya ada, namun sebaliknya, tak teratur kalau poltasnya sedang asik telpon-telponan di bawah pohon..

Kawan, aku masih ingat perkataanmu sejak semester 2 kuliah dulu di perbankan syariah, tepatnya di benteng belanda. Saat itu, dosen mata kuliah tidak masuk secara mendadak, tanpa ada alasan, padahal jarak yang ku tempuh dari kampus-rumah lumayan jauh, tidak kurang dan lebih hanya 14 Km saja. Ku cemberut…

Dan waktu itu kau katakan..
“satu langkah kaki yang kau injakkan karena Allah, maka langkah-langkah itu akan memberatkan timbangmu di yaumul hisab nanti, jadi, perbanyaklah langkah-langkah itu..”




1 November 2010
pejalan_kaki29@yahoo.com

Senin, 25 Oktober 2010

Tukang Edit

0 komentar
Menjadi tukang edit adalah suatu keberkahan bagiku. Karena sebelum tulisan itu diterbitkan oleh media, maka akulah yang menikmatinya terlebih dahulu, meski tulisan itu rada aneh, tapi buat dibuat sedemikinan rupa, sehingga menjadi layak dibaca oleh publik.

Di temani lantunan nasyid Maher Zain, aku memulai mengedit tulisan yang berasal dari adik-adik semangat menulis. Cerpen diantaranya tulisan itu. Namun, bagiku itu bukan sekedar cerpen biasa, tapi adalah cerita hidup yang mereka tuliskan dengan merangkai kata-kata indah dan lika-liku kehidupan mereka hadapi. Tentang ekonomi perkuliahan, imbargo, dipaksa menjadi mandiri, cinta diujung maut. Sungguh sangat membuatku kemelankolisan, hee..

Jumat, 01 Oktober 2010

Mengontrol Emosi Marah

0 komentar
Sering kita melihat orang marah-marah. Bahkan marah itu terkadang menggeluti diri kita. Emosi marah kepada diri sendiri yang menyebabkan kita tidak mengontrol cara bicara yang bijak atau kerjaan jadi tidak kelar, sebenarnya itu SIGNAL atau bentuk alias wujud dari kemauan, keinginan atau EGO dalam diri kita. Cuma, saat ini belum kita sadari apa persisnya...

Nah, dalam tulisan ini bapak Rahmadsyah, Mind-Therapist mencoba mengungkapkan cara termudah mengontrol emosi (marah). Menurut beliau mengontrol emosi marah adalah dengan memahami dan mengerti apa sebenarnya yang dia mau, supaya menjadi JELAS. (Saya pakai kata dia, karena kita belum tau apa). Saya tidak tau, apakah ada emosi yang tertahan sama Anda selama ini. Baik itu keinginan, tidak suka, dan berbentuk lainnya, namun belum shahabat curahkan...

Mungkin selama ini kita sering mendengar atau membaca, Nasehat-naehat bijak mengamarkan agar kita tidak marah. Kalau emosi marah kita sedang timbul, maka kita mesti menahannya. Bahasa sering terucap setelah itu adalah sabar. Taukah Anda apa dampak dari menahan atau mengendapkan emosi? Penelitian menyebutkan hampir 70% penyakit fisik disebabkan oleh ketidaksatbilan emosi.

Mari kita sadari sekarang, EMOSI itu bukan ditahan, tetapi di salurkan / dilepaskan. Dan menyalurkannya pasti dengan bijak dan baik (Lebih memberdayakan bagi kita). Nah, tentunya supaya bisa menberdayakan dan bermanfaat untuk kita, maka KENALI apa maksud dari muncul rasa MARAH itu...

Dengan cara:

Cari tempat yang aman dan nyaman menurut Anda.Boleh dengan duduk atau posisi tiduran, Berdoa kepada Allah, supaya Yang Memberi Petunjuk memberikan kita kedamaian dengan Kelembutan dan Kasih Sayang Nya, Bisa dengan memejamkan mata atau sambil menutup mata Anda, Fokuskan diri Anda, pada nafas masuk dan keluar (Hanya menyadari saja, bukan membuat-buat / kontrol, Fokuskan kepada rasa yang sedang timbul (Marah), Kenali ia, lihat apa yang terlihat, dengar apa yang terdengar, Biarkan saja, apapun yang terlintas. Tidak ada intervensi dari kita melainkan mengikuti dan menikmati saja (Let it go),Bila sudah merasa nyaman, ingat kembali dengan Niat dan tujuan melakukan proses ini. (Yaitu mencari apa maksud dari Emosi Marah ini?, Terima apaun yang muncul, dan hindari membantah apalagi melawan serta melakukan pembenaran, Setelah mendapatkan maksud dan tujuan yang dinginkan, maka segera bersyukur dan berterima kasih kepada Nya, Sebelum membuka mata, SADARI kembali kepada nafas yang masuk dan keluar, Buka mata perlahan-lahan, dan nikmati solusi yang didapatkan.



Apapun bentuk dan hasil yang diperoleh maka syukuri, Karena itu adalah bentuk kita menghargai diri kita.

Diambil dari milis FOSSeI

Rabu, 22 September 2010

Kebijakan..

0 komentar
Coretan lama di sekitar tahun 2008an, ketika harga BBM naik. Sore itu ku termenung di sebuah terminal angkutan umum untuk menunggu angdes (angkutan desa) jurusan Sei. Tabuk. Sebagai wong cilik, dan pengguna angkot setia, aku merasa risih atas kenaikan harga BBM kali ini. Yang pasti aku adalah salah satu korban dari salah satu kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM. Mau nggak mau, ongkos angkutan umum semuanya naik, yang asalnya Rp 2000,- menjadi Rp 3000,-. Lain lagi jurusan Gambut ke Banjarmasin, naik menjadi 4000,- yang semula hanya 3000,- membuat kantong baju yang kugunakan semakin tak terlihat kantongnya. Tapi, apa boleh dibuat, itu adalah sebuah kebijakan.

Terkadang, pemerintah tidak merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Rakyat banyak yang miskin, padahal SDA yang dimiliki negara ini sangat kaya, seharusnya kan Negeri ini makmur, jadi apa yang salah yah?

Contoh di negeri Jiran, walaupun harga BBM dunia naik, tapi Ahmad Baydawi mengambil kebijakan yang lebih bijaksana untuk mengatasinya. Namun, waktu itu pemerintah mulai bernafas lega tentang kenaikan harga BBM, masalah BLT dan BLM, setelah kejadian insiden berdarah di Monas pada hari minggu, tanggal 2 Mei 2008 serta kasus dikeluarkannya SKB Ahmadiyah yang pro dan kontra.

Memang, sudah menjadi watak dasarnya. Manusia lebih suka menyatakan kebaikan dan menyembunyikan keburukan. Pada stadium transmisi, suara hati rakyat sering kali mengalami distorsi. Apalagi kalau jatuh ketangan orang yang bermaksud memanfaatkan sebagai komuditas dan untuk kepentingan politik. Sebuah keburukan tak pernah muncul kepermukaan. Publikasi sering kali diwarnai dengan informasi yang enak-enak. Betapapun kenyataan yang sebenarnya adalah buruk.

Senin, 30 Agustus 2010

Beban Berat di Pundak

0 komentar
Seberapa lebar ukuran pundak ini ya? kecil, kira-kita sekitar 25 senti em. Namun tak sebanding dengan barang yang ku bawa setiap harinya, yang beratnya sekitar 5 kilo gram dibalut tas ransel polo classic pembelian kakak, yang membuat pundak semakin kecil ala demy more yang berotot, tapi sayangnya punya ku tak berotot, he.

Tak salah, ketika acara berkumpul keluarga, predikatku selalu gonta-ganti oleh para kakak-kakaku di rumah, si krempeng lah, kastok begantunglah, kura-kura ninjalah, intelejen siap geraklah, dan masih banyak predikat-predikat lainnya yang semuanya itu membuat ku terbahak-bahak sambil mengeluarkan suara huahahahaha, dan ku katakan 'Alhamdulillah, biarpun begitu otak ku jenius, penelitianku diakui oleh guru besar ekonomi islam di kampusku dan menjadi bahan acuan penelitian berikutnya bagi mahasiswa/i berikutnya pula, yang pentingkan bermanfaat..

Pernah, beberapa bulan lalu, saking beratnya pundak yang di emban, si pundak jauh sakit selama satu minggu, tak bisa mengangkat tas ransel tersebut beserta isinya, dan dengan terpaksa ransel dititipkan ke tempat bapak-bapak repsesionis ketika pekerjaan sudah selesai dan mau pulang ke rumah..

Andai saja ku punya rezeki yang lebih, maka ku kan ganti isi yang ada di tas ransel dengan yang lebih kecil, agar kau pundak sedikit meringankan bebanmu

Selasa, 10 Agustus 2010

Awal Ramadan

0 komentar

Hari pertama Ramadan, di perjalanan A Yani Banjarmasin terlihat sepi pengendara. Biasanya, sekitar jam 7 pagi, sudah banyak yang beredar, namun, hari ini, sudah jam 8 lewat, masih sedikit pengedara yang lalu-lalang melintasi jalan. Sama halnya dengan pasar. Pusat perekonomian ini juga terlihat sepi pada jam 7 pagi dari keramaian para pedagang, hingga seorang pembeli harus menunggu buka toko-toko pelanggannya.


Tapi tidak hanya jalan dan pasar, koran pun datangnya hari ini juga terlambat. Bisanya datang jam 7an, hari ini malah tiba sekitar jam 9an.

"Ramadan aku tidak mau menyambutmu seperti itu, karena aku mencintamu. Marhaban ya Ramadan"

Senin, 09 Agustus 2010

Pentingnya Berinfak

0 komentar
Kalau zakat adalah ibadah wajib yang harus dilaksanakan setiap muslim dengan sebahagian harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dari kadar tertentu, harta tertentu dan lafaz zakat juga digunakan terhadap bahagian tertentu yang dikeluarkan dari harta orang yang wajib mengeluarkan zakat. Sedangkan infak ialah mendermakan atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan karena Allah semata. Pengeluaran infakpun merupakan bukti ketakwaan seorang muslim, sebagaimana terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 2-3.

Pengeluaran zakat sama pentingnya dengan infak, artinya jika seseorang belum sampai nisab membayar zakat, maka ia diharuskan membayar infak, yang membedakan adalah zakat merupakan derma yang telah ditetapkan jenis, jumlah dan waktu suatu kekayaan yang wajib diserahkan dan pendayagunaannya pun telah ditentukan pula yaitu dari umat Islam untuk umat Islam. Sedangkan infak adalah lebih luas dan umum. Tidak ditentukan jenis, jumlah dan waktunya suatu kekayaan harus didermakan. Allah SWT., memberikan kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlahnya dan kapan harus diserahkan, yang penting ikhlas dan lillahi ta'ala.

Keduanya merupakan salah satu dari instrumen ekonomi Islam untuk mengentaskan kemiskinan. Kalau zakat memberikan manfaat dapat membersihkan harta dari sifat kikir, membebaskan jiwa manusia dari ketergantungan dan ketundukan terhadap harta benda serta dari kecelakaan menyembah uang sehingga memberkahkan harta terserbut, sedangkan infak sebagai pendidik agar si muslim mempunyai rasa ingin memberi dan menyerahkan.

Program pemerintah Banjarmasin yang bekerjasama dengan BAZ Kota Banjarmasin yakni dengan pemberikan infak Rp 1000 rupiah sejak april 2010 lalu, hingga saat ini belum terlaksana secara maksimal. Bahkan dari berbagai media cetak daerah memberitakan, dari 500 kupon yang disediakan, baru 5,2 persen yang bersedia memberikan infaknya, artinya dari sekitar 500 ribu kupon yang disediakan hanya 259.122 kupon yang laku. Hal itu menandakan bahwa kesadaran masyarakat akan berinfak masih rendah atau sosialisasinya yang masih kurang.

Padahal Rasulullah SAW., bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, ada malaikat yang senantiasa berdo’a setiap pagi dan sore, “Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain, “Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran”.

Andai saja kita sadar akan berinfak, mungkin Kalsel bukan lagi peringkat ketiga yang penduduk miskinnya terendah setelah DKI Jakarta dan Bali, sebagaimana yang dikatakan oleh gubernur kita bahwa Kalsel merupakan peringkat ketiga penduduk miskinnya terendah beberapa waktu lalu. Andai saja kita memiliki rasa solidaritas tinggi, bahwa masih banyak orang-orang yang memerlukan uluran tangan ini berupa infak, mungkin tidak ada yang mengemis dan meminta di jalan. Andai saja kita peka terhadap anak-anak yang putus sekolah karena kurangya biaya, mungkin dengan berinfak akan menolong mereka dalam meraih cita-cita sebagai aset pembangunan bangsa..



Dimuat oleh harian Radarbanjarmasin dan Mata Banua, selasa (24/08/10) dan Kamis (26/08/10)

Kamis, 05 Agustus 2010

Our Of Liberty

0 komentar

Sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusian dan pri keadilan” (Pembukaan UUD1945)

Sejarah menyebutkan Indonesia telah 66 tahun merdeka. Merdeka dari fasisme jepang, yang sebelumnya dijajah bangsa Portugis, dan Belanda selama 3,5 abad. Meski Indonesia secara de facto dan de jure merdeka. Namun, sadar atau tidak kita masih ter jajah oleh bangsa lain, meski tak terasa, tapi terbukti. 

Dari milis yang saya ikuti dari tahun 2009 mengatakan, Indonesia adalah negara terkaya di planet bumi ini mengalahkan China, Amerika bahkan timur tengah. 

Indonesia memiliki pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia, PT Freeport nama pertambangannya yang tepat berada di Irianjaya.

Konon, pertambangan ini mulai buka hingga sekarang telah menghasilkan 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta ton emas. Jika kita menuangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang maka, Rp 500.000 (harga emas murni di bulan ramadhan di tahun 1432 H), di kali Rp724.700.000.000 ton emas/ Rp724.700.000.000.000 gram dikali Rp 500.000 sama dengan 362.350.000.000.000.000.000,- gimana cara membacanya  ya? Belum lagi tembaga serta bahan mineral lainnya. Wah, kaya betul nih indonesia, tapi kenapa rakyatnya banyak yang miskin??  Mengapa rakyat banyak yang jadi TKW? dan Mengapa negara ini masih banyak memiliki utang di luar negeri?

Contoh diatas adalah salah satu dari sekian banyak contoh eksploitasi di indonesia. Dan sekarang kita mesti merenungkan bersama... 

Rabu, 04 Agustus 2010

Zaman Memandang Moral

0 komentar
Sering kita mendengar orang menyebutkan bahwa begitu banyak kejahatan itu dilakukan tanpa moral, pemerkosaan, penjualan anak, pencurian, bahkan pembunuhan, semuanya tanpa moral. Berbicara masalah moral, kita akan teringat dengan teman dekatnya yakni etika. Moral dan etika memang tak pernah dipisahkan. Seperti dua sisi mata uang.

Burhanuddin Salam dalam bukunya yang berjudul Etika Individual, telah menuliskan bahwa moral erat kaitannya dengan kesusilaan yang memuat ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan, sedangkan Etika adalah ilmu pengetahuan asas-asas moral. Disamping itu moral mempunyai hubungan langsung dengan bagaimana manusia harus berbuat dalam hidupnya sehari-harinya. Oleh karena itu ilmu moral langsung berhubungan dengan pelaksanaan perbuatan-perbuatan insani. Kesadaran moral itu sifatnya individual dan ukuran kesadarannya pun tidak sama. Menjadi bermoral itu dapat dicapai dengan jalan belajar atau mempelajarinya.

Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut moral. Dalam agama disebut akhlak. Akhlak/budi yang tumbuh dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan maka dinamakan pekerti. Jadi suatu akhlak/budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa, mulai ia masih menjadi angan, imaji, cita, niat hati, sampai ia lahir menjadi perbuatan nyata. Itulah moral, sebuah kata, namun apabila diaplikasikan dalam kehidupan, maka akan membawa dampak yang luar biasa dahsyatnya. Bukan dahsyat karena kehancurannya, melainkan karena kebaikan yang ditimbulkan.

Di jaman sekarang, moral sudah mengalami pergeseran. Baik dari segi makna atau pandangan manusia itu sendiri, yang jelas, moral sudah mengalami perubahan.

Moral zaman sekarang sudah bisa dicocok-cocokan dengan lingkungan sekitar. Moral tidak lagi tergantung pada baik tidaknya suatu perbuatan, melainkan setuju tidaknya lingkungan terhadap perbuatan itu. Jika lingkungan setuju, maka merupakan kebaikan. Tapi sebaliknya, jika lingkungan menganggap itu buruk, meskipun sebenarnya baik, maka tetap dianggap buruk. Artinya, moral diukur dengan standar zaman/lingkungan. Namun, ketika kita melihat moral dengan standar agama, yakni berpegang dengan Al-Qur’an dan Al Hadis sebagai pedoman hidup.

Begitu pula dengan pemuda Indonesia. Banyak orang yang mengatakan bahwa pemuda Indonesia sekarang mengalami kemunduran atau dekadensi moral. Baik itu moral terhadap orang tua, yang lebih muda, moral terhadap guru, moral terhadap sesama muslim, moral terhadap umat yang beda agama, maupun moral terhadap lingkungan.

Padahal pemuda yang akan megang tongkat estafet bangsa depan ini. Tapi, apabila pemudanya brengsek, tidak bisa diajak bersaing, gaptek, gagu bahasa dunia, bahkan yang paling parah hanya bisa nongkrong di jalan-jalan, atau di gang-gang tempat tinggalnya sambil nyuitin cewek-cewek yang lewat, maka akan bobroklah masa depan bangsa ini.

Namun, akan berbeda hasilnya jika pemuda Indonesia berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al Hadis. Berusaha menjadi manusia yang taat pada TuhanNya. Melaksanakan yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarangNya. Bukankah agama hanya menginginkan kebaikan bagi seluruh insan yang menganutnya?

Akar dari seluruh permasalahan dekadensi moral bangsa ini adalah bahwa kita tidak mengamalkan secara benar ajaran agama kita. Kalau kita perbaiki semuanya pastilah ia akan kembali normal. Masalahnya sekarang bahwa merubah sesuatu, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, tidak akan sulit kalau kita mau merubahnya secara bersungguh-sungguh, yakni memulainya dari diri kita sendiri, seperti apa yang selalu dikoar-koarkan Aa Gym.

Kebobrokkan moral bangsa sebenarnya bukan hanya tanggungjawab pemuda-pemudi semata. Tetapi juga tangggung jawab semua pihak terkait, orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Marilah kita bersama-sama memperbaiki moral bangsa ini dengan niat kesungguhan yang datang dari hati nurani. Semata-mata hanya menginginkan bangsa kita kembali bangkit dari kekrisisan yang merajalela dengan mengharapkan ridho dari Allah swt. Berdo’a setulus hati, semoga Allah selalu menyemaikan kedamaian di hati kita semua.

Ditulis oleh Jumiati dan Ika Salawiska
Dimuat dalam harian Radarbanjarmasin, selasa (5/1/10)

Jumat, 23 Juli 2010

Arti Sebuah 'Adil'

0 komentar

Dalam definisinya adil memiliki arti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Siapa yang berbuat maka ia akan mendapatkannya. Hal itu juga tertera dalam surat Al-Zazalah ayat 7-8.

Terkait definisi kata tersebut, aku penah berdiskusi dengan seorang teman yang sekarang berada di Papua Barat. Menurutnya besar kecil itu ialah sama, dan itulah adil.

Menyikapi hal itu, aku hanya berpikir, tak lebihnya dengan sosialis yang menyatakan bahwa sama rata sama rasa dunk. Wah, berarti ada pergeseran makna adil rupanya, hehe

Kamis, 24 Juni 2010

Rumah Banjar, Utamakan Kepentingan Publik

1 komentar
RUMAH Banjar merupakan salah satu aset kebudayaan, keberadaannya harus dilestarikan. Apalagi warga Banjar sekarang kian hari meninggalkan budayanya.

Harapan kita rumah tradisional jangan dibongkar, karena itu merupakan aset termahal budaya Banjar. Lebih baik dijaga dan dirawat untuk menjaga kelestariannya.

Memang harus ada yang dikorbankan terkait penataan kota untuk mewujudkan kawasan yang indah, tertib dan asri. Salah satunya pembongkaran beberapa bangunan tua baik itu rumah, toko atau fasilitas lainnya guna pelebaran jalan.

Untungnya rumah tradisional kita kebanyakan berada di pinggiran sungai seperti di Sungai Jingah, Kuin dan sekitarnya. Sehingga kecil kemungkinan kena gusur, karena proyek pelebaran banyak terfokus pada jalur hijau Jalan Pierre Tendean.

Di satu sisi dengan tergusurnya bangunan tradisional bisa mengancam kelestarian rumah Banjar sebagai warisan budaya. Namun di lain pihak penggusuran harus dilakukan sebagai salah satu dampak suatu pembangunan.

Jika pembangunan yang dilakukan benar-benar untuk kepentingan publik tak masalah. Artinya pembongkaran atau penggusuran bukan semata-mata keuntungan oknum pejabat atau kelompok tertentu.

Harapan kita, pemerintah daerah konsisten dengan rencana pembangunan atau penataan kota yang dilakukan. Jangan sampai suatu kegiatan justru menimbulkan masalah baru di kemudian hari. (*)

diterbitkan oleh banjamasinpost 2009

Rabu, 26 Mei 2010

Persaingan Sengit

2 komentar
Ini bukan yang pertama ku besuk salah satu situs pasangan cagub Kalsel, tapi sudah beberapa kali. Kubaca salah satu tulisannya, pasti memojokkan calon pasangan cagub yang lain dalam pemulikada kali ini.

Dengan gaya bombastis membuat pembaca yang belum tau, akan terpana, bahkan langsung percaya, mungkin. Namun, sebaliknya, kalau kita telaah, malah isi tulisan tersebut terdapat kata-kata atau kalimat sangat tidak sehat..

Apakah ini perang dunia maya dalam pemilukada? Perang sengit antar para kandidat, yang bersaing untuk meraih cinta sang pujangga alias suara rakyat?

Selasa, 18 Mei 2010

Ijazah Skenner

2 komentar
Satu pekan lewat, tepatnya rabu, (12/5) seorang adik angkatan dari Jurusan yang sama mengirikimkan pesan pendek kepadaku, yang isinya permintaan pertolongan, untuk bersedia meminjamkan Ijazah beserta transkip nilai milikku. Tanpa berpikir panjang ku jawab, insyaAllah. Untuk, apa? Timpal ku kirimkankan SMS balasan. Nanti, pian akan tahu juga alasannya. Si adik membalas. Dan si adikpun minta bawakan secepatnya, jika bisa sekarang juga. Dengan kata-kata lembut, ku balas SMS tersebut bahwa aku sekarang lagi di kantor dan semua ijazah dan transkip nilai semuanya ada di rumah. Si adikpun pasrah, dia manut dan meminta jadual ku untuk ke kost (hehe, sok sibuk, jadi pake jadual). Ku katakan lewat SMS bahwa hari selasa ini aku akan ke kost, InsyaAllah.

Setiap selang-seling hari si adik ini mengigatkanku lewat SMS untuk jangan lupa membawakan ijazah dan transkip nilai pada hari yang dijanjikan. Hari selasa (18/5), tak lupa ku bawakan janji tersebut dengan pikiran yang bertanya-tanya dan asumsi-asumsi yang biasanya di gunakan untuk menganalisis media. Untuk apa....? aneh, tapi ku tetap ingin tahu dan ingin membuktikan bahwa asumsi itu adalah benar.

Sampai di kost aku di SMS, ternyata si adik ini kuliah sampai waktu akhir tengah hari dan minta titipkan ijazah beserta transkip nilai tersebut kepada kost sebelah. Karena sering angkring di kost sebelah, maka aku istirahat disana sambil mungkitkan asumsi di kepala ini, dan menggagalkan penyerahkan ijazah dan transkip nilai tersebut.

Lewat pesan kepada penghuni kost, ku katakan bahwa apabila si adik ingin mengambil surat berharga itu, maka apa yang menjadi dasar alasan dari peminjaman surat berharga itu, ”tak ada alasan maka tak bisa pinjam ijazah, tapi untuk melihat ijazahnya boleh-boleh saja...”

Namun, hal itu lamban untuk menyelesaikan tanda tanya di kepala...
Sore, Alhamdulilllah, seorang kakak menyuruhku untuk bertendang ke kostnya yang letaknya berdekatan dengan kos si adik, dan karena di kost beliau ada pisang dan akupun dipersilahkan untuk memakannya, he (pas untuk mengobati badan yang penuh gilitiran akibat kurang darah, buah pisang salah satu buah yang berfungsi untuk menambah HB).

Sampai ke kost kakak, ternyata si adik juga ada disana. Tidak berbasa-basi si daikpun langsung menagih janji yang telah dijanjikan. Tanpa banyak bacot, aku langsung menanyatakan perihal peminjaman ijazah dan transkip nilai. Ia pun mulai terkesipu...

Si adik mengatakan bahwa ijazah itu untuk di skanner..
Ku terkejut, ternyata asumsi di kepala ku itu benar

Si adik mengungungkapkan, dirinya sedang hamil, dan dia berjanji kepada kedua orang tuanya dan suaminya di bulan juni ini ia selesai kuliah, tapi kenyataannya belum, karena beberapa mata kuliah masih ketinggalan akibat terminal kawin. Ia melanjutkan, untuk itu dirinya ingin mengskenner ijazah agar, dimata kedua orang tuanya dan suaminya lulus kuliah. tapi di dalam penuturannyaapabila berhasil mengskenneria mau berhenti kuliah untuk mempersiapkan diri dalam persalinan. Setelah melahirkan, dirinya akan melanjutkan lagi ke kuliah lagi, yakni S1 perbankan syariah.
Dalam hati ku mengatakan, apa bisa?

Mendengar penejalasan dari si adik, aku merah. Ku katakan bahwa ini adalah palanggaran HAKI dan tak bisa di tolirer. Maaf, aku tak bisa...
Ia memeles, memohon semua itu hanya menunjukkan kepada orang tua, untuk membuktikan bahwa ia lulus kuliah. Tapi, dengan ijazah hasil skennneran, cuman itu saja, katanya penuh nada yang melemah.

” ya.. tetap tak bisa, walaupun hanya untuk menunjukkan kepada orang tua mu, ini merupakan suatu pembohongan, apalagi kau hamil. Perbuatan seorang ibu yang hamil, akan mempengaruhi anak yang ada di kandungannya. Jika si ibu suka berbohong berarti ia telah mengajarkan kepada si calon bayi untuk berbohong. Lagian ijazah skanner tersebut akan beralih fungsi, yang asal mula untuk menunjukan kelulusan kepada orang tua, lambat laun ada bisikan untuk di gunakan ke berbagai hal lainnya. Nah, kalau yang beginian terjadi, maka tidak bisa di remehkan. Sekali lagi maaf, aku tak bisa bantu. Cari solusi yang baik saja, insyaAllah kalau kau jujur dengan orang tua, mereka akan menerimanya. Atau loby saja ketua jurusanmu agar dapat meng SP mata kuliah yang ketinggalan. Ingat, kau sedang hamil, anak pertama pula

Si adikpun diam... dengan wajah masih berfikir. Namun, lagi-lagi cara untuk mendapat pinjaman ijazah dan transkip nilai untuk di skenner masih saja ada di benaknya, sampai-sampai ia memintaku untuk menyebutkan, siapa-siapa saja yang ku kenal yang mempunyai izajah yang sama...

Ya Allah... hamba berlindung dari sifat yang beginian...
 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template