Senin, 29 Desember 2008

Konsep Sumber Daya Alam Dalam Ekonomi Islam

0 komentar
Sumber daya alam merupakan salah satu faktor produksi yang sangat vital dalam proses produksi. Berdasarkan ketersediaannya sumber daya alam dapat dibagi menjadi sumber daya alam yang terbatas dan tidak terbatas atau sering pula disebut economic goods dan non-economic goods. Dalam ekonomi konvensional, kerbatasan sumber daya alam ini merupakan penyebab timbulnya permasalahan ekonomi atau sering dirumuskan dengan “kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan yang terbatas”. Pra-asumsi kelangkaan atau presumption of scarcity iniliah yang menjadi titik tolak pembahasan ilmu ekonomi konvensional.

Ilmu ekonomi Islam mempunyai perbedaan sudut pandang dalam mencermati sumberdaya alam ini. Ilmu ekonomi Islam memandang bahwa permasalahan ekonomi bukanlah terletak pada keterbatasan sumber daya alam tetapi lebih disebabkan oleh ketidakmampuan manusia mengolah sumber daya alam itu sendiri dan keserakahan manusia. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa Allah telah mencukupkan kebutuhan manusia untuk hidup di bumi ini sebagaimana firman Allah dalam surat berikut ini.

Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim : 34)

Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian rizki-Nya dan hanya kepada-Nyalah kamu (lembali setelah) dibangkitkan. (Al Mulk : 15)

Dan masih banyak lagi ayat ayat yang menerangkan betapa Allah telah mencurahkan begitu banyak nukmatnya untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Permasalahan ekonomi yang disebabkan oleh ketidakmampuan manusia dalam mengolah sumber daya alam dan potensi yang dimilikinya telah dibuktikan saat ini. Beberapa tahun yang lalu ahli ekonomi klasik menghawatirkan kelangkaan makanan akibat pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari pertumbuhan persediaan makanan. Tetapi saat ini kekhawatiran tersebut tidak terbukti dengan adanya pemanfaatan teknologi canggih baik berupa penemuan bibit unggul, bioteknologi, ataupun metode metode pertanian modern lainnya. Negara-negara maju yang sebagian besar daerahnya diperuntukkan bagi industri ternyata mampu mencukupi kebutuhan makanan penduduk mereka bahkan sebagian mampu mengekspor kelebihan produksi bahan makanan ke negara-negara lain. Disisi lain kita melihat di negara-negara yang belum mampu menguasai teknologi pertanian yang canggih kebutuhan akan makanan masih harus mengimpor dari negara lain meskipun sumber daya alam di negara tersebut tersedia melimpah.

Keserakahan manusia juga merupakan penyebab utama timbulnya permasalahan ekonomi. Eksploitasi sumber daya alam besar-besaran tanpa memperhatikan carrying capacity dan kelangsungan sumber daya alam tersebut menyebabkan menurunnya ketersediaan dimasa depan atau mengeksploitasi sumber daya alam secara merusak yang pada akhirnya dirasakan oleh mereka sendiri sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ar Ruum ayat 41
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada merekasebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)

Sudah saatnya bagi kita untuk mengevaluasi diri kita sendiri akan penyebab timbulnya berbagai permasalahan-permasalahan ekonomi dan berhenti menyalahkan Allah atas segala musibah yang menimpa kita. Allah berfirman dalam surat An Najm ayat 39
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

sumber : Kuliah Informal Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah dalam milis FoSSEI

Minggu, 12 Oktober 2008

Gondrong

0 komentar

Gondrong, itulah saya menyebutnya. Seorang laki2 berkulit putih(tapi, kalo ke negeri Cina termasuk hitam pang), kelahiran Banjarmasin, 15 February 1981, memiliki tinggi kurang lebih 172 cm, berat bandan 50 Kg, anak kelima dari enam bersaudara, hobby makan dan otak-atik komputer selain itu suka nyuruh2 dan nanya2. padahal bendanya ada didepan mata. Dia adalah Mahasiswa Stia Bina Banua dan Panca Stia (Mungkin ini salah dalam hal penulisan) kalimantan Selatan, ikut organisasi `pancasila'. Buyar.. itulah kalimat yang keluar dari bibirnya yang berwarna pink ke putih2an, ketika pradeksinya lepas dari fikirannya. Karena rambutnya itu Gondrong dan berwarna kemerah2an, ikal gantung dan bau shampho Reju.. saya sering menyebutnya si Drong..
Walaupun gitu, dia adalah salah satu orang yang membidik diri ini dalam berbagai hal, termasuk argumentsinya dan wa2san yang ia peroleh selama hidup di padang komunitas Cina dan saya sangat menghormati itu. Wataknya yang keras dan suka ngetok2 pintu kamar walaupun tengah malam untuk minta kerjakan tugas Akuntansi.

Sebentar lagi umurnya bertambah, mudah2an drong, pian lakas dan makin kuat ibadahnya..

Nettar, 11 February 2008

Lubna Rayyan

1 komentar

Virus itu...
Virus yang bernama Funny UST scandal.avi telah besemanyam di komputerqu, yang memakan dan mendelete file2 kesayangan termasuk file tugas keredaksian. Padahal tugas itu sudah ditagih oleh sang penglayout. Salahsatu file yang masih diharapkan adalah file itu... yang berada di Lubna Rayyan. Lubna Rayyan adalah sebuah kost sederhana yang berada di jalan Gatsu Banjarmasin (mungkin para pembaca udah tau arti dari Lubra Rayyan). Ternyata, disana terdapat wanita2 perkasa yang salah satu wanita tersebut Q di beri julukan sebagai `Arsitek Peradaban`. Selang kesana, ga2ng pintu masuk telah rusak dan wanita itulah memperbaikinya. Hebatkan.. wani..ta perkasa..!!
Dengan seijin sang empu, q minta file2 yang semuanya belum teredit itu untuk dimasukkan ke dalam flashdisk. Q buka berlahan2 file yang ada di komputer dan q temukan sebuah file yang menarik perasaan untuk membukanya. Ternyata yang isinya...

BU..., CERITAKAN
AKU TENTANG LELAKI SEJATI...

dari Indrianti

Seorang remaja pria bertanya kepada ibunya: Ibu, ceritakan
padaku tentang lelaki sejati...

Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Lelaki Sejati bukanlah
dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang
disekitarnya....

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang
lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di
sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di
hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...

Lelaki sejati bukanlah dilihat dari
kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...

Lelaki
sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada
dibalik itu...

Lelaki
sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya
terhadap akhwat yang dicintainya...

Lelaki
sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari
tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan...

Lelaki
Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari
konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...

....setelah itu, ia kembali bertanya...

" Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu,
Ibu ?"

Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... "Pelajari
tenteng dia..." ia pun mengambil buku itu

"MUHAMMAD", judul buku yang tertulis di buku
itu



Thanks.. shahib atas bantuannya
----- Jazakillah----

Sabtu, 02 February 2008

Bertambah Usia

0 komentar

Bertambahnya usia, hal itu sudah menjadi lumrah
dalam kancah roda kehidupan. Namun, Q tidak terlalu bangga dengan bertambahnya
usia, biasa2 saja, tapi menerima penuh rasa syukur. Soalnya, secara transfaransi
nilai umur bertambah, tapi pada substansinya berkurang. Q hanya berpikir dan
membayangkan, kebaikan apa yang sudah Q lakakukan selama ini dan
memperbandingkan dengan dosa yang telah Q perbuat. Padahal hidup di dunia
hanyalah satu kali, dan cuman untuk satu kali. Dunia adalah lahan untuk
menggarap, yang prosesnya memakan keletihan, kejenuhan, pilihan, sedih, tawa,
canda, serius, kebersamaan namun ada juga kesendirian dan hasilnya untuk akhirat
kelak. Tidak ada kesia2an dari apa yang Qt perbuat, karena Allah Swt. telah
berfirman ”Barangsiapa berbuat kebaikan seberat benda yang terkecilpun, niscaya
ia akan melihatnya. Dan barangsiapa berbuat keburukan seberat benda yang
terkecil pun, niscaya ia akan melihatnya” (Qs. Al-Zalzalah; 7-8) yang tentunya
diawali dengan niat ”sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat dan setiap
orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya.” (HR. Al-Bukhari:
petikan dari hadits Arba’in An-Nawawi)

Bertambahnya usia, tidak memiliki arti apa2, jika
perubahan positif ke arah yang lebih baik dalam diri tidak terjadi. Karena usia
tidak memiliki nilai tambah, tidak seperti halnya dengan perhitungan matematika
ilmu perbankan yang selama ini Q pelajari. Selain itu, bertambahnya usia tidak
memiliki arti apa2, jika tidak disertai dengan bertambahnya kualitas diri.

Bertambahnya usia, tidak menjamin se2orang bersikap
dewasa. Karena kedewasaan tidak dapat diukur dengan tampang wajah atau bentuk
tubuh. Akan tetapi, hanya dapat diukur dengan cara berpikir ketika ia dapat
menyelesaikan masalah atau berpikir untuk masa depan... Wallahu’alam bis shawab

P. Panjang, 29 January 2008

14: 03 WIT

Selasa, 07 Oktober 2008

Wartawan Menggelar Aksi

0 komentar
Di media harian Mata Banua memberitakan, beberapa wartawan yang terdiri dari wartawan elektronik dan cetak melakukan protes keras terhadap pihak RSUD Ulin Banjarmasin dalam pemberian izin bagi wartawan yang mengabdikan gambar para calon kepala daerah Kalsel di ruang tunggu pemeriksaan medical check up aster.

Bahkan mereka menggelar aksi duduk di lantai depan pintu masuk ruangan sambil meletakkan kamera dan mengumpulkan kartu identitas wartawan masing-masing medianya sebagai tanda protes.

Para wartawan kecewa dengan perlakuan petugas keamanan dan pihak rumah sakit yang menurut mereka terlalu over acting dalam nenyingkapi kebijakan yang telah diberikan RSUD Ulin khusus mengamankan lokasi tersebut, (mata banua, (19/3).

Adanya perlakuan tersebut Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI) kalsel lewat ketuanya, Faturrahman siap menyeret oknom dan instansi ke ranah hukum, (kalimantan post, (20/3).

Jumat, 19 September 2008

Puasa di Bulan Ramadhan

1 komentar
Puasa di bulan Ramandhan, beberapa hari ini terasa panas. Apalagi melakukan perjalanan, seperti para musafir di tengah padang pasir yang sangat luas. Ditengah jalan terlihat dari kejauhan fatamorgana, sesuatu musykil untuk digapai. Namun, saya yakin, nar lebih panas dari panasnya dunia ini.
Puasa di bulan Ramadhan, tidak mematahkan semangat para petani untuk menanen padinya walaupun terik matahari tepat berada di atas ubun-ubun mereka. Puasa di bulan Ramadhan tidak mematahkan semangat para paman ojek, angkot, becak untuk mengais rezeki mencari penumpang. Puasa di bulan Ramadhan, tidak mematahkan harapan para pedagang kaki lima dan pedagang jajaan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Puasa di bulan Ramadhan, menjadikan optimis para perempuan yang hobby berdiam diri di rumah untuk mencari ridha Allah. Puasa di bulan ramadhan, selalu membawa berkah bagi makhluk Allah di muka bumi ini.
Sayyid Al-Afani dalam kitabnya yang berjudul Shalahul Ummah, 4/324-325 menerangkan, Mu’awiyah bin Qurrah telah menemui Hasan bin Ali ketika dia sedang bersandar di atas dipannya. Dan bertanya tentang amal yang paling disukai oleh Allah SWT. Hasan bin Alipun menjawab, amal yang disukai oleh Allah ialah salah satunya puasa pada hari yang sangat panas dan puasa itu adalah yang paling utama.

Satu sikap, kepribadian, pengalaman suka duka,
Satu keyakinan
Satu janji yang dinanti
Adalah perjalanan panjang dari sebuah mata rantai kehidupan

Penderitaan
Tantangan
Ancaman
Kesuksesan
Keberuntungan
Akan berakhir dengan datangnya maut yang tak dapat dielakkan

Iman

0 komentar
Teringat masa SMU silam. Saya mempunyai teman bernama Iman. Iman muttaqin, nama lengkapnya. Iman yang terkenal karena suka bercanda dan bercerita, bermata sipit tapi kulit tubuhnya berwarna sawo matang ke gelap-gelapan, sedikit. Selain itu, dia suka game dan suka berteman dengan perempuan. Maaf. Tapi, bukan itu yang saya mau ceritakan. Iman, teman saya itu bercita-cita menjadi seorang Da’i. jadi setiap dia mengunjungi barisan duduk kami belajar, dia sering menceramahi tentang masalah keagamaan.

Perkataan Iman yang tak terlupakan oleh saya

“teman-teman, percaya nggak, kalau aku itu keturunan china?”

“ha… dari mana kesilsilahan china-nya man!” kata seorang teman mengomentari

“coba lihat mataku, mirip orang china kan?”

“ah, masa sih!”

“iya. Kalau tak percaya. Ya sudah. Tak apa!”

saya hanya tersenyum kecut, saat itu. Iman, yang ingin diakui oleh teman-teman sebagai keturunan china. Entah, dimana dia sekarang. Dunia seolah sangat luas untuk seorang teman yang bernama Iman.

Lain halnya Iman menurut Dr. Muhammad bin Ahmad As-Shalih dalam bukunya yang berjudul Manajemen Islam Harta Kekayaan. Iman adalah fondasi kuat yang diatasnya berdiri bangunan Islam. Iman adalah pintu masuknya cahaya ke dalam hati manusia, lalu membebaskannya dari kebodohan, kesesatan, dan ashabiah. Ketika hati sudah bercahaya, maka ia akan berusaha mencari jalan menuju ridha dan petunjuk Allah Swt. Cahaya itulah yang memperkukuh ibadah, dan ibadah itu akan membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran dan mengembalikan kekuatan Iman. Setelah itu, terjadilah interaksi positif antara akidah dengan ibadah, karena dalam syari’at Islam, keduanya saling terkait. Lalu datanglah system kerja yang berperan menjaga Iman dan ibadah. Maka kita akan menjumpai sebagai seorang muslim yang terikat kepada Allah melalui Iman, ibadah, muamalah, dan konsistensi moral. Akhirnya individu itu berkembang menjadi masayarakat muslim yang kukuh dan tahan gempuran. Jika timbul bibit-bibit perusak, maka ada hukum pidana yang berperan sebagai tindakan preventif agar umat selalu berlaku istiqamah.

Buku yang ditulis oleh Dr. Muhammad bin Ahmad As-Shalih, dosen fakultas syari’ah, Riyadh ini sangat bagus, menurut saya.. karena memberikan pemahaman perekonomian umat terutama Islam. Seperti membicarakan tentang takaful ijtima’I dalam syari’at Islam dari sisi materi, kefakiran, adab seorang muslim ketika melakukan perekonomian dan muamalat, kewajiban zakat dan perannya dalam menjaga harta dari kejahatan, dll.

Buku ini pula saya dapat dari sebuah toko buku yang bernama Al-Bayan di daerah Banjarmasin, selasa (9/9/o8). Pemiliknya seorang laki-laki berjenggot (dulu), tapi saya tak tau nama beliau. Ketika saya beli buku ini, sang pemilik sedang sakit. Sehingga harus digantikan oleh karyawannya. Teman-teman sekalian yang membaca tulisan ini, tolong do’akan sang pemilik toko buku ini agar lekas sembuh dari penyakit yang diderita oleh beliau. Amin..

Solidarity for Palestine

0 komentar
Solidarity for Palestine (memorandum of KAMMI Kal-Sel), senin (12/o6/o6) Acara bedah film (maaf, saya lupa judulnya apa?) di Auditorium IAIN Antasari Banjarmasin

Long march, bersiap-siap. (perempuan-perempuan gagah perkasa ;o) he)

Bangunan di belakang adalah rektorat IAIN, beberapa pendapat mengatakan bangunan tersebut perpaduan antara corak budaya dayak dan banjar

Demontrasi di gelar menuju ke RRI Banjarmasin



Kami adalah ilmuan yang tajam analisisnya

Pemuda yang kritis terhadap kebatilan

Politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan memperjuangkan kepentingan umat

Seorang pejuang dikala siang dan rahib di malam hari

Pemimpin yang bermoral

Teguh pada prinsip dan mampu mentranformasikan masyarakat

Guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan

Sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang

Relawan yang mampu memecahkan masalah sosial

Warga yang ramah tamah kepada masyarakat dan responsive terhadap masalah mereka

Manajer yang efisien

Panglima yang gagah, berani dan pintar

Prajurit yang setia

Diplomat yang terampil berdialog

Piawai berwacana

Percaya diri yang tinggi

Semangat yang berkobar tinggi (KREDO KAMMI)


Selasa, 09 September 2008

Benarkah ada bom nuklir Islam?

0 komentar

Arab Saudi, wartawan harian okaz telah mewancarai presiden Pakistan Zia Ul Haq, Sabtu (13/o3/82). Diantara pertanyaan yang diajukan menyangkut masalah santer, yaitu adanya bom nuklir Islam. Berikut petikan pertanyaannya:

Pakistan merupakan sumber kekuatan bagi dunia Islam. Beberapa waktu yang lalu tersiarkan bahwa Pakistan akan membuat bom nuklir. Namun, pada akhir-akhir ini terdengar pernyataan yang bersifat menyanggah, menyatakan bahwa tidak ada bom nuklir Pakistan, dan tidak ada keinginan Pakistan untuk membuat bom nuklir. Apakah hal tersebut merupakan penarikan diri akibat tekanan dari suatu negara tertentu?”

“saya ucapkan terimakasih atas penghargaan anda kepada Pakistan dan penilaian anda terhadap sebagai sumber kekuatan bagi dunia Islam. Berita pertama tentang Pakistan memiliki bom nuklir adalah `tidak benar`. Juga tidak ada tekanan yang melarang Pakistan untuk mengeluarkan pernyataan tentang dirinya memiliki senjata jenis nuklir. Yang ada hanyalah rencana sederhana dalam penggunaan energi nuklir untuk maksud damai. Kami berusaha dengan giat untuk memanfaatkan teknologi jenis ini.

Oleh sebab itu anda hendaklah menjauhkan diri dari apa yang digembar-gemborkan oleh propaganda (pihak tertentu) menentang Islam dan umatnya, baik untuk Pakistan ataupun untuk negeri dan negara muslim lainnya.

Sebagaimana anda ketahui propaganda dunia barat mengatakan bahwa terdapat adanya bom nuklir Islam. Anda harus mempelajari dan menyelediki, apa yang mereka maksud dengan kata-kata bom nuklir Islam tersebut. Di amerika serikat terdapat banyak bom nuklir, bukan hanya satu, kenapa tidak dikatakan dengan bom nuklir Kristen? Israil mempunyai bom nuklir, tetapi pers barat tidak menyebutkannya sebagai bom nuklir yahudi. India memiliki bom nuklir, namun mereka tidak menamakannya bom nuklir hindu. Rusia mempunyai bom nuklir, kenapa tidak dinamakan bom nuklir komunis? Kita harus membahas maksud istilah bom nuklir Islam itu sendiri, kenapa tidak dinamakan bom nuklir Pakistan, dan mereka bersikeras menyebutkannya dengan istilah bom nuklir Islam. Dibelakang istilah tersebut, jelas ada maksud tertentu, janganlah anda remehkan…”

Demikian jawaban presiden Zia Ul Haq terhadap wartawan itu. Dari pernyataan tersebut, maka dapatlah ditarik benang-benang merahnya, antara lain:

1. Pakistan tidak memproduksi senjata jenis nuklir, akan tetapi hanya berkeinginan untuk memanfaatkan energi nuklir tersebut untuk maksud damai atau untuk keperluan pembangunan di dalam negeri.

2. pemberian nama `bom nuklir Islam` adalah hal yang sangat berlebih-lebihan dan itu telah digembor-gemborkan oleh pers barat, dengan maksud tertentu. Pakistan adalah sebuah negara yang menamakan dirinya adalah negara Islam. Oleh sebab itu, penggunaan energi nuklir yang direncanakan dikaitkan dengan nama negaranya `Islam`. Dengan istilah bom nuklir Islam terseliplah sesuatu yang mengerikan seperti kekerasan, kekajaman dan teror. Kesimpulannya, Islam itu kejam dengan kekerasannya. Kalau dulu Islam disiarkan dengan pedang, maka sekarang dan nanti disiarkan dengan bom nuklir.

3. musuh-musuh umat Islam tidak menginginkan umat Islam memiliki suatu kekuatan yang melebihi mereka, khususnnya dibidang militer dan persenjataan

Senin, 08 September 2008

Terkenang

0 komentar

“Sudah lama bu, acaranya dimulai” saya bertanya dengan ibu farihatni

“saya, tak tau juga. Saya baru datang” kata beliau. Mungkin, para teman-teman IAIN tidak mengenal beliau. Dosen mata kuliah sejarah peradaban islam yang memberi saya nilai A plus. Seorang ibu beranak dua.

Entah, mengapa hari ini saya tertarik untuk kekampus. Mungkin suatu urusan yang mendesak. Akademis. FoSSEI. Tugas akhir. Bersua dengan teman-teman. Janjian dengan kak Isna di RSUU. Ke tempat kerjanya Wakil kota banjarmasin. Namun, semuanya tak sepenunya berjalan dengan lancer.

Senin (8/9/o8) ini, saya melihat mahasiswa baru hilir mudik dengan wajah leluguaanya di kantor fakultas syari’ah. Membuat romantantika masa-masa baru jadi mahasiswa kembali terulang. Bahkan sayapun mencoba menyamar jadi mahasiswa baru. Hasilnya? Lumayan. Memuaskan. Hehehe.

Tapi, bukan itu yang di cari. Sebuah pelurusan dan ketuntasan masalah FoSSEI. Dari kemarin sampai sekarang teman-teman masih sering kontak tentang FoSSEI IAIN ini. Bahkan sering. Saya hanya berharap, mudah-mudahan masalah ini dapat clear, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan. Semoga..

Minggu, 07 September 2008

Komunitas ke penulisan

1 komentar

Mau nulis apaaa?! Jadi bingung. Yang penting nulis. Karena menulis adalah bekerja untuk keabadiaan. Verba valent sripca molant. “eh, dasar aneh, biasanyaVerba Valent Scipta Manent. Kok, kamu ada kue molennya, ka? he” seorang teman mengomentari dengan send message short di via hp.

”hehehe. Saya pengin makan molen”

Menulis itu seperti candu. Kalau dia melihat sesuatu, timbullah dalam diri untuk menuliskannya. Dorongan untuk menulis tersebut sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara, mengkomunikasikan pikiran dan menceritakan pengalaman kepada orang lain. Menulis adalah kerja nyata, bukan saja tiore. Bergelutnya antara otak kanan dan kiri yang akhirnya mengeluarkan ide, kesal, marah, ambisi, harapan, semangat yang tertuang dalam tulisan tersebut. Apapun tulisan itu.

Seorang kawan berujar dengan mengatakan ”terasa sangat sulit untuk menulis. Jadi lebih baik untuk tidak menulis” Mungkin hal itu disebabkan karena adanya rasa takut. Takut karena tidak mampu menulis dengan baik dan takut tulisannya tidak diterima oleh publik. Kalau rasa takut itu dibiarkan terus-menerus menghampirinya, maka akan mengubur potensi yang dimiliki oleh setiap orang yang menulis.

Bobby de porter dan mike hernacki dalam bukunya yang berjudul quantum learning mengatakan, menulis itu adalah aktifitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosi) dan belahan otak kiri (logika). Dan otak kanan lebih dominan keterlibatannya pada awal menulis, yang memunculkan gagasan-gagasan baru, gairah dan emosi.

Sabtu (3o/8/o8) komunitas itu mengadakan pertemuan kembali setelah lama tak mengadakannya. Komunitas kejurnalistikan IAIN Antasari Banjarmasin. Khawatir. Itulah perasaan yang menjelma pada saat itu. Namun, saya tetap berusaha untuk tetap tenang. Para anggotanyapun alhamdulillah dapat dikatakan lengkap, meski yang hadir banyak kaum hawa. Bahkan beberapa tamu dari LPM sukma juga hadir. Hingga tempat duduk yang biasa kami gunakan kurang penuh menjadi penuh. Sebelum agenda dimulai, seperti biasa komunitas ini melakukan tilawah dan taujih. Dan itu adalah agenda wajib bagi komunitas ini setiap kali dalam pertemuan rutinnya.

Agenda berikutnya berlanjut. Seorang ukhtipun memulai pembicaraan dengan mengatakan ”bagaimana selanjutnya komunitas kita ini, lebih baik bubarkan saja!!”

”jangan. Jangan. Ana tidak sepakat” kata ukhti yang lain menimpali

Rame juga perdebatan itu. Tapi entah mengapa, waktu itu saya hanya terdiam. Dan teringat Innallaha laa yughayyiru maa bi qaumin hatta yughayyiru ma bi anfusihim, `Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum sebelum mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka`. Toh, nasib komunitas ini tergantung kepada mereka. Sekekali, rasa individualis itu muncul. Namun, Alhamdulillah. Akhirnya dapat ditampik juga.

Perdebatan semakin memanas. Ketika ukhti N mengeluarkan gemelut yang ada di dalam benaknya. Terutama masalah kerumah tanggaan, seperti kas, pendapatan, pengeluaran, piutang, utang, dan biaya. Selain itu, teman-teman lain juga menambahkan permasalahan eksternal komunitas, seperti minat baca yang kurang di kalangan mahasiswa itu sendiri. ”Solusinya untuk menjadikan masyarakat kita sadar akan membaca, gimana tuh?” kata Deden dari LPM Sukma. Karena Deden merasakan hal yang serupa.

”ada yang berikan masukan? Silahkan!” saya berkata. ”kalau tidak ada. Mungkin ini PR kita, kini dan esok”

Setelah perdebatan itu, sikredpun memberikan tugas kepada teman-teman tentang ke redaksian.

”Yang penting menulis dulu, masalah pemasukan dana insyaAllah ada. Karena rezeki itu datangnya tak disangka-sangka asal kita berusaha” Dan pertemuan itupun berakhir ketika azan zhuhur telah di kumandangkan.

Ngomong2 masalah bubar itu, jadi atau tidak ya? hehehe

Minggu, 04 Mei 2008

Antara Ilmu dan Iman

0 komentar

Antara ilmu dan iman

Ilmu yang benar-benar berkah, adalah ilmu yang dapat memepertahankan keimananya bahkan meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Ilmu itu berguna bagi dirinya, orang lain, agama, nusa dan bangsa. Namun, Allah kan menguji seseorang, apakah ia memang betul-betul menerapkan ilmu ayng dimilikinya untuk mereguk manisnya iman. Atau terpedaya oleh kelezatan yang samar

Ya Allah

Tetapkan islam sebagai agama hamba

Kokohkan iman hamba dalam melalui lika-liku kehidupan

Tunjukkan hamba kejalan lurus yang telah engkau ridhai

Ya Allah

Berikanlah syafa’at kepada Rasulullah

Ampunilah dosa hamba

Dosa ibu bapak hamba

Dan dosa saudara-saudara se iman

Ya Allah

Penawar penyakit dari segala penyakit

Engkau Maha mengetahui

Segala apa yang di perbuat oleh makhluk-Mu

Ya Allah

Semua pilihan itu rumit

Akal manusia terkadang tak mampu menjakaunya

Hanya kepada engkau hamba beristiharah

Istiqamah, bermunajat dan berikhtiar

Ya Allah

Sungguh, Engkau Maha mengetahui

Salahkah hamba?

Karena sebagian itu

adalah hak bagi orang yang tak berpunya

untuk menerimanya

Ya Allah

Salahkah hamba?

Memilih kadar sedikit

Namun nilainya besar

Ya Allah

Sang pemilik hati

Kuatkan dan teguhkanlah hati hamba

Jagakanlah hati hamba

Dari segala tipu daya

Yang mengotori

Dan zina hati

Tim Media; Pria aneh 75 Derajat

0 komentar

Tim media; pria aneh 75 derajat

Tidak mudah menjadi bagian dari tim media. Banyak peristiwa yang terjadi. Humor, pasti. Jeli dengan isu dan berita, iya. Letih, harus. Kena damprak, sesekali. Jadi tumbal, pernah.

Tekad memperingati 100 tahun hari kebangkitan sekaligus louncing gema keadilan yang diresmikan oleh andi pratama Minggu (25/o5/o8) di depan station TVRI banjarmasin, membuat tim media sibuk dengan jobnya masing-masing. Rilis mata banua dan radarbanjarmasin, news dari banjarmasin post dan TV banjar, siaran langsung dari Tvnya urang banua, dan wibsite www.pks-kalsel.or.id

Ikut bantu-bantu di tim media sungguh sangat membuka wawasan. Pagi-pagi sudah stanbay di lokasi sampai acara selesai. Lalu kumpul untuk rapat dan menulis apa yang harus ditulis tapi deadline hari itu juga. Sarana, oke. Dapat makan, Alhamdulillah. Namun, waktunya yang kepepet, sedikit.

Satu Laptop disediakan oleh pimred tim media, menulispun mulai yang berlokasi di lantai tiga DPW PKS kalsel. Saya dan ma’rifah bergantian menulis, dengan mempersilahkan sang ahli terlebih dalu. Selang satu jam lebih, ma’rifahpun selesai menulis dan saatnya giliran saya.

Disela-sela saya menulis, ternyata seorang pria gagah, memakai kopiah, berbaju batik berwarna merah khas kepartaian menghampiri kami. Mata sayapun melirik ke arah pria itu, harum badannya semerbak ditambah pen yang menjepit di kantong bajunya. Seolah-olah pria itu pejabat tinggi ke partaian. Tapi, yang membuat saya heran, kok pejabat pake cincin lima jari. Cincin yang digunakan bermata besar-besar pula? Dan ada urusan apa, pejabat itu menghampiri kami?

Pria itupun berbicara dengan ma’rifah, sambil memberikan kamera yang berada di tangan kanannya. Sedangkan saya tetap stanbay di depan laptop untuk menulis. Tapi, pembicaraan itu terdengar juga oleh saya, hingga mengganggu konsentrasi.

”tolong, potret saya” kata pria itu dengan gaya menghardik, menyuruh ma’rifah. Setelah dipotret oleh ma’rifah. Pria itu memandang dan menghampiri saya, setelah itu minta potret kembali kepada ma’rifah dengan posisi pas dibelakang saya duduk.

”tunggu!! Jangan di potret dulu” pria itu menyuruh ma’rifah

”ding, arahkan wajahmu ke kamera? Ayo..!!” dengan nada gertakan menyuruh saya. Sayapun gugup. Ya Allah, ini manusia atau bukan?

”ayo, potret kami berdua” pria itu kembali berkata

kamipun hanya terdiam di buat oleh pria ini. Sesekali, mata saya memberikan nada kepada ma’rifah. Namun, tidak ada reaksi. Pemotretanpun selesai. Dan pria itu minta hasilnya.

”mana photonya?” ma’rifahpun menyerahkan kamera itu. Setelah pria itu melihat hasil pemotretan, diapun terungut-unggut dan memperliharkan hasil phiti itu kedapa saya dan terdengar ”sayang, photo kita bagus deh”

sayapun menggigitkan bibir setelah mendengar kalimat itu. Ya Allah, ini manusia atau bukan sih? komen dalam hati. Akhirnya laki-laki itu hengkang dari kami. Belum lama kejadian itu terjadi, ternyata ma’rifah telah menceritakan kronologis kejadian ini kepada warga MH. Memang penulis, pasti diceritakan, walaupun saudari sendiri yang menjadi tumbalnya. Dan saat itu, saya sebut pria itu dengan pria aneh 75 derajat. Mudah-mudahan tidak ketemu lagi..

Rabu, 23 April 2008

PIA FE Unlam; Part Four

0 komentar

Kamis (17/4/o8)

Pukul o4.oo saya sudah terbangun. Ingin rasanya keluar dari kamar untuk membersihkan diri, tapi bapak-bapak itu lagi enak tidur, pulas, ada yang ngorok, untung tidak ada yang liuran. Badan mereka menghalangi pintu kamar. Sehingga sangat sulit sekali untuk keluar dari kamar. Namun, alhamdulillah ada alternatif lain, hingga saya dapat melaksanakan kebiasaan dan kewajiban itu. Hari pun semakin benderang. Mahasiswa-mahasiswa serta bapak-bapak itupun terbangun dari peraduannya. Dan aktifitaspun menjadi lancar.

Beraneka ragam aktifitas yang dilakukan oleh mereka, hingga saya ingin kabur untuk menikmati alam, sekaligus mau siraturrahim ke masyarakat sekitar. Kali ini kami tidak berdua lagi, tapi di dampingi oleh kak Abdi. Kak Abdi seorang mahasiswa juga, dari IAIN juga, tapi angkatan tua, dan mempunyai pengalaman KKN (Kuliah Kerja Nyata) di tempat ini juga. Berjalan, berdiskusi dan mendengarkan pengalaman kak Abdi membuat kami semakin banyak wawasan.

”saya ingin menjadi orang besar, namun tak terlihat” kalimat aneh, yang terlontarkan sambil berteriak sepuas-puasnya di atas gunung. Entah siapa yang dengar. Yang pasti dua orang ini. ”ka, memangnya ada orang seperti itu?” kata Siti jamilah.

”iya, ada. Ya, teman yang berada di sampingmu ini. Hehehe”

Karena sudah terlalu lama, kami pun kembali ke pondokan. Takut, kalau di tinggalkan oleh panitia. Di perjalanan pulang, dua makhluk yang hobby meng-gok-gok, menjulurkan lidah bahkan meneteskannya dan suka mengejar manusia menghalang kami. Seolah-olah kami ini mangsa yang lezat untuk disantap. ”Kak abdi, ada sesuatu untuk mengantisipasinya?” ujar siti jamilah

”ada. Pertama, ambil batu yang agak besar. Kedua, kalau berjalan jangan hiraukan mereka. Anggap mereka tidak ada. Tapi, kalau mereka masih juga menggoda, dengan cara ketiga yaitu, itu batu lemparkan ke arahnya dan lari...!!!”

Apa yang terjadi? Tidak ada. Makhluk itu takut, sebelum kami lempar dengan batu. Kamipun sampai kepondokan dan beberapa panitia telah menghampiri kami untuk mempersilahkan sarapan pagi. Dan jam o9.3o pulang. Tapi sebelum pulang, acara mampir dulu ke pantai sungai papuyu.

Menurut sepengetahuan saya, pantai kali ini lebih bersih ketimbang pantai batakatan atau takisung. Tidak ada kotoran manusia. Namun, hati-hati ada batu abstraknya. Batu abstrak adalah batu yang berbentuk bulat pipih, berwarna coklat ke hijau-hijauan tapi berbau. Biasanya, kalau seseorang terinjak batu ini selagi basah, maka akan membekas dan lengket di kaki. ???

Di pantai itulah, para mahasiswanya bermandi-mandian. Tapi, ada juga yang tidak. Kalau saya asyik carikan oleh-oleh untuk orang rumah yaitu kepiting. Namun, hasilnya nihil, bukan musimnya. Kata penduduk setempat. Akhirnya kami (masih bertiga) berkeliling untuk siraturrahim ke warga masyarakat disana. Masyarakat yang mayoritasnya sebagai nelayan musiman, peternak sapi, petani. Jabatan tangan yang erat ibu-ibu itu masih terasa membekas.

Pukul 11.3o Wita, rombonganpun meninggalkan pantai sungai papuyu. Hatipun gelisah. Sms berdatangan dari teman-teman KKN di Tanjung. Rupanya, mereka di landa kekangenan, hehehe. Astagfirullah, janji bertemu dengan pak Arifiani pukul 16.3o. di kampus. Saya hubungi adik-adik komunitas, ternyata tidak bisa juga. Padahal janji itu sudah direncakan satu minggu sebelumnya. Perjalanan yang ditempuh masih jauh, diperkirakan pukul 18.oo baru sampai ke banjarmasin. Sayapun menghubungi pak arief untuk minta batalkan pertemuan. Maafkan, pak. Hehe, jadi malu.

Senin, 21 April 2008

PIA FE Unlam; Part Three

0 komentar

Rabu (16/4/o8) hari yang beda dari beberapa hari sebelumnya. Kali ini menempuh perjalanan 5 jam menuju lokasi yang dituju dengan menggunakan bis unlam FE. Namun, di sayangkan. Ternyata, lagi-lagi panitia tidak mengkonfirmasikan kepada kami, bahwa acaranya nginap satu malam dua hari. Tidak satupun yang saya bawa. Kecuali pakaian yang telah melekat di badan. Dalam hati berkata, anggaplah dua hari satu malam ini seperti musafir.

Apabila kita ingin pergi ke kota baru, maka sungai danaulah yang harus dilampaui. Kata orang kotabaru yang duduk disamping saya sekaligus teman seperjuangan di dalam pencarian ilmu perekonomian dan keperbankanan syari’ah. Siti jamilah, namanya. Saudari senasib, menjadi musafir dua hari satu malam juga. Perjalanan 5 jam itu, menjadi momentum saya untuk mendengarkan cerita-cerita dia. (Maaf, ini rahasia). Alam yang indah. Gunung. Jurang. Langit yang biru. Dan alunan musik melankolis yang dinyanyikan oleh gland fadly. Membuat suasana semakin sedih agak merana juga, apalagi teringat kakak di rumah, Hehe.

Di perjalanan. Hp pun berdering.

Assalamu’alaykum

Wa’alaykumsalam. Mama!

Lagi dimana?

Di perbatasan antara pelaihari dan bati-bati

Hati-hati. Mudah2an selamat sampai ketujuan

Amin.

Mama tersayang. Begitulah kalau menelpon sedikit bicaranya. Tapi kalau bicara, ya. Tetap seperti semula, tapi terkadang candanya luar biasa. Kangen mama. Lama sekali saya tak pulang ke rumah.

Pukul 12.15 wita sampailah kami ke satui sungai danau. Di sana terdapat pondokan yang berukuran 10x12 sebagai tempat pertemuan, kunjungan, dan lain-lain. di tempat itu pula kami disungguhi minum + snack. Di berikan workshop tentang perkenalan bahan tambang PT Arutmen indonesia dan ada sesi tanya jawab. 6o menit, kami di beri jatah untuk ishoma setelah itu berkeliling menuju pertambangan dengan bis yang telah disediakan oleh manajer2 Arutmen. Dari proses pengambilan/ pengerukan bahan tambang sampai menggiling dan di buat ke tampan setelah itu di bawa ke jepang. Proses yang menguras tenaga, tapi sesuailah dengan harganya. Mahal.

Pukul 16.3o Wita rombongan kembali ke pondokan. Sebagian mahasiswa yang terdiri dari panitia dan delegasi dari univ aceh, univ makasar, univ palangkaraya, Iain masing-masing sibuk dengan kegiatannya masing-masing, termasuk saya. Sayapun tak canggung-canggung, setelah mengerjakan shalat ashar, langsung menikmati alam dengan naik gunung dan pada akhirnya kehujanan. (pas, banget hobby hujan-hujanan) tapi, kegelisahpun menerpa. Menjadi musafir, itulah yang membuat saya gelisah.

Ba’da isya, ternyata bapak-bapak dari arutmen itu menjamu kami dengan materi, jagung dan musik organ tunggal. Akan tetapi lagu yang dibawakan bertemakan ke dangdutan, apa tidak ada lagu nasyid atau harakah? (Pertanyaan dalam hati). Membuat saya semakin tidak srek dan ngantuk. Untung di pondokan tersebut terdapat dua kamar. Saya dan siti jamilah tidak mendapat jatah untuk tidur diruang pondokan. Karena kepenuhan oleh mahasiswa, itupun ruangannya cuman diberi hijab kain untuk pemisah antara laki-laki dan perempuan ketika sedang tidur. Otomatis, mata-mata nakal itu suka dengan event yang beginian. Saya dan jamilah tidur di salah satu kamar tersebut. Allahu ma’i, Allahu syahidi, Allahu najrun ilayya. Alhamdulillah.

PIA FE Unlam; Part Two

0 komentar

Selasa (15/4/o8) hari kedua setelah hari pertama acara berlangsung di tempat yang sama. Terlihat teman-teman mengalami kebetean. Mungkin sesuatu yang baru mereka kenal, jadi terlihat asing. Akuntansi keuangan Daerah, jalan panjang dan berliku; Manajemen keuangan daerah entitas otonom lessons learned: aplikasi akuntansi kedua. Haha, cita-cita masa kecil salah satunya jadi akuntan kali, tapi nyasar ke Perbankan Syari’ah dan Ekonomi Islam (sebentar lagi akan diganti dengan Ekonomi Syari’ah), tak apa lah. Mudah2an ilmu yang didapat berguna ;o)

Sebelum pulang, para panitia mengumumkan bagi para peserta dan delegasi agar berkumpul di hotel victoria, malam pukul 2o.oo wita. Untuk bersiap-siap menyiapkan diri pergi besoknya ke PT. Arutment Indonesia Satui Sungai Danau. Keberatan!. Jelas. Saya orangnya. ”apa tidak bisa saya ke hotel dan untuk esok nunggunya di depan gerbang IAIN?

”Kenapa, kak? Kami sediakan penginapan kok, kalau kakak mau nginab?” kata Riri salah satu panitia PIA, baru semester 4

”eee. Soalnya, kakak di rumah baru melahirkan. Jadi nggak sudi meninggalkan beliau pada malam hari. Apalagi kakak ipar, malam ini tidak ada di rumah, lagi dinas malam di UGD Rumah Sakit Umum Ulin. Gimana?

”oo. Nanti kami hubungi kakak. Kami berunding dulu. Keputusannya akan dikirimkan lewat via HP”

”terimakasih, dik”

Sore. Triiitiit, bunyi SMS masuk.

Bisa. Stanbay o6.15 wita. Nanti kalau kami sudah dekat gerbang IAIN, akan kami hubungi kembali. Trim.

17.15 15-marc-o8

Alhamdulillah, tinggal urusan di rumah belum kelar. Rasanya sulit sekali, meninggalkan kakak dirumah bersama 3 anak yang lagi rame-ramenya dan si kecil baru berumur lima hari itu. Dengan tekat yang bulat, akhirnya rasa itu terungkapkan. Dan alhamdulillah, di izinkan. Tapi dengan syarat. Harus minta izin dulu ke mama. Sayapun langsung menuju lantai 2 mengambil via HP untuk meminta izin ke mama. Alhamdulillah, direstui. Tapi, setelah pulang dari sungai danau, kembali lagi kerumah kakak Dalem sakti Sei Lulut.

Tahapan yang indah, menurut saya.

PIA FE Unlam; Part One

1 komentar

Senin (14/4/o8) antara jarak IAIN dengan Unlam Banjarmasin lumayan menghabiskan 30 menit bahkan lebih jika menggunakan angkot. Namun beda dengan menggunakan motor, kalau tidak macet atau tersesat di jalan kira-kira 15 menit baru sampai. Ternyata lokasi dan jadwal yang diberikan oleh panitia berbeda dengan kenyataan. Membuat teman-teman delegasi dari IAIN menjadi kecewa bahkan ada yang tersesat. Dari konfirmasi yang ada, tempat acara dilaksananakan di aula BAPEDA. Eh, tau-taunya berubah ke aula rektorat Unlam.

Acara di mulai pada pukul 1o.oo WITA dan yang menjadi pemateri pada waktu itu Sri Wahyuni Hari, yaitu Kepala Bidang Lembaga Kemasyarakatan pada Beduputi Bidang Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat. Materi yang disungguhkanpun sangat menarik, Corporate Social Responsibility (CSR) bidang lingkungan hidup. Selain itu yang menjadi pemateri berikutnya Ali Darwin, Ak., MSc. Seorang tiongha yang baru masuk Islam. Berbeda dengan ibu Sri, pak Ali lebih memperkenalkan asosiasi profesi akuntan manajemen. Mau lebih jelas tentang CSR, cari sendiri di wibsite yang terkait tentang masalah itu.

PIA FE Unlam, kepanjangan dari Pekan Ilmiah Akuntansi Fak. Ekonomi Universitas Lampung Mangkurat, he.

Senin, 14 April 2008

Hijrah

0 komentar
Ya Allah
Jadikanlah te2san air mata inimenjadi ukiran goresan penggerak jiwa
dan
ragaYang tiap te2sannya
memberikan bekas dakwahmenuju syari'at-Mu




Kata2 ini ada ketika sebuah acara muhasabah pergantian tahun hijriyah yang dilaksanakan oleh KAMMI komisariat IAIN Antasari Banjarmasin. Perenungan bathin yang sangat dalam, sampai2 Allah menurunkan hujan dikala itu sebagai saksi. Mudah2an tahun ini lebih baik dari tahun kemarin...Amin

Jumat, 01 Februari 2008

Belajar Unik

0 komentar

Di jurusan ekonomi islam, saya mempunyai seorang teman yang (menurut saya) sangat unik cara belajarnya. Beliau hobby membaca. Ketika mau mengulang mata kuliah ilmu statistik, atau ilmu perbankan atau segala ilmu yang berkaitan dengan hitung-menhitung, terlebih dulu beliau mengambil buku sastra yang melonkolis (seperti HAMKA dibawah naungan ka’bah, Tenggelamnya kapal vander wichj, air mata penjara wanita, catatan hati seorang istri, pudarnya sinar caleopatra, dll) dan tisu. Selain itu, trun off station radio kesayangannya. Itupun yang bernafaskan ke melonkolisan.

Katanya, kalau otak sudah mengalami kejenuhan untuk berlogika, maka berikan waktu istirahat beberapa menit bahkan lebih untuk sel otak itu. Lalu untuk membuka sel otak yang lain, bacalah sastra atau buku apa saja selagi enak dibaca. Dan gunanya tisu, itu untuk menghapuskan air mata, kalau telah keluar dari sumbernya. Selain itu, fungsi radio, untuk menetralkan suasana.

Menurut Anis Matta, setiap sel otak manusia memiliki fungsi berbeda-beda sehingga semua jenis pengetahuan yang ada di dunia dapat ditampung dalam otak manusia. Jika kita belajar seperti hal yang diatas, itu berarti kita membuka file sel otak baru dalam diri yang tadinya tidur, tidak bekerja. Sel otak, memiliki ciri yang sama dengan otot manusia. Jika dilatih terus-menerus, ia akan kuat. Begitupun sebaliknya. Jika ia tidak dilatih, ia akan mengerut. Jika sel otak itu sering digunakan, ia akan selalu bekerja dengan baik. Orang seperti itu biasannya lambat pikun.

Gaya belajar yang unik itu, ternyata sangat berpengaruh terhadap nilai IP. Bayangkan, nilai IP yang didapatkan beliau semi comlude, comlude, amat baik dan hanya satu kali saja mendapatkan IP 3,0. padahal, mata kuliah ekonomi islam, tergolong mata kuliah yang sulit bagi sebagian orang.

Kamis, 24 Januari 2008

Inilah Saya

0 komentar

Saya beranggap membaca adalah sebagai kebutuhan yang tak pernah lepas dari hidup, kecuali telah datang kehidupan lain menerpa. Membaca apa saja, yang penting halal dan thayyib. Baik itu tentang kehidupan orang, atau apalah. Mendengarkannya, karena peristiwa yang terjadi dalam hidup, menurut saya suatu pelajaran dan perbandingan yang tak ternilai harganya. Meskipun kehidupan itu telah terjadi beberapa tahun yang silam bahkan ribuan tahun lamanya.

Dan..

Menulis, menurut saya sangat tersirat. Tulisan seseorang sangatlah populer, namun orangnya hiden. Sedangkan menulis, sesuatu pekerjaan yang tak mudah dikerjakan, perlu latihan, latihan dan latihan. Seperti pisau, semakin diasah, semakin tajam. Oleh karena itu, untuk mengasah latihan menulis, saya buat blog ini. Saya beranggapan, blog ini bukanlah sebuah rumah, karena rumah sesungguhnya bagi saya memberikan keamanan, ketentraman dan kesejahteraan serta bercahayakan keimanan. Setiap orang yang bertamu, akan merasa puas, puas karena jamuan dan kebaikan yang dibawanya sekembali dari bertamu. Adakah? InsyaAllah itu rumah saya. Sedangkan blog ini, hanyalah goresan kecil yang teramat biasa.

Teman..

Bukan maksud mengacuhkan

Membantah

Tapi, ku tak bisa

Mempromosikan diri

Teman..

Maafkan, mungkin ini adalah sifat

Karena itu kulakukan

Untuk kebaikan semuanya

Dan Rabb ku lebih berhak atas segala-Nya

Teman..

Janganlah marah, kesal dan sedih

Atas apa yang menjadi keputusan ku

Karena saqar itu

Adalah sebenar-benar siksaan

Namun banyak yang meremehkannya

( Teruntuk FOSMA IAIN)

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template