Kamis, 24 Juni 2010

Rumah Banjar, Utamakan Kepentingan Publik


RUMAH Banjar merupakan salah satu aset kebudayaan, keberadaannya harus dilestarikan. Apalagi warga Banjar sekarang kian hari meninggalkan budayanya.

Harapan kita rumah tradisional jangan dibongkar, karena itu merupakan aset termahal budaya Banjar. Lebih baik dijaga dan dirawat untuk menjaga kelestariannya.

Memang harus ada yang dikorbankan terkait penataan kota untuk mewujudkan kawasan yang indah, tertib dan asri. Salah satunya pembongkaran beberapa bangunan tua baik itu rumah, toko atau fasilitas lainnya guna pelebaran jalan.

Untungnya rumah tradisional kita kebanyakan berada di pinggiran sungai seperti di Sungai Jingah, Kuin dan sekitarnya. Sehingga kecil kemungkinan kena gusur, karena proyek pelebaran banyak terfokus pada jalur hijau Jalan Pierre Tendean.

Di satu sisi dengan tergusurnya bangunan tradisional bisa mengancam kelestarian rumah Banjar sebagai warisan budaya. Namun di lain pihak penggusuran harus dilakukan sebagai salah satu dampak suatu pembangunan.

Jika pembangunan yang dilakukan benar-benar untuk kepentingan publik tak masalah. Artinya pembongkaran atau penggusuran bukan semata-mata keuntungan oknum pejabat atau kelompok tertentu.

Harapan kita, pemerintah daerah konsisten dengan rencana pembangunan atau penataan kota yang dilakukan. Jangan sampai suatu kegiatan justru menimbulkan masalah baru di kemudian hari. (*)

diterbitkan oleh banjamasinpost 2009

1 komentar:

lulu on 6 September 2010 pukul 00.19 mengatakan...

tulisan anti bagus terus belajar biar jadi penulis terkenal kakak bukan seorang penulis jadi maaf kalau kritiknya agak ga pas kalau menurut ana sich sedikit kurang mengena.

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template