The Man Of Strong That

Saya jatuh mata, ketika setiap kali melewati jalan itu. Entah mengapa. Di jalan itu, mata saya menjadi tak berkedip, and make me a smile alone. Jalan yang lebar, disamping kirinya ada sebuah perusahaan unit tractors. Dan disamping kanannya, terdapat perusahaan es krim wals. Jalan itu dinamai A Yani atau kepanjangan dari Ahmad Yani km 14. Sebenarnya, tidak ada yang unik dari jalan tersebut. Namun, ditengah-tengah jalan tersebut terpasang sebuah baliho besar iklan salah satu rokok. Nah, baliho itulah yang membuat saya jatuh mata. Di iklan tersebut diperagakan oleh a handsome man. Sure..  make me filling and other, maybe. hehe


“kok lelaki setampan dan segagah itu mau jadi aktor iklan see” terbesit pertanyaan setiap kali saya memandang baliho tersebut.

Namun, lelaki itu tak menyahut. Dia terus saja tersenyum menampakkan ke gagahannya.

Di bawah foto lelaki itu tertuliskan kalimat, ‘merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, impotent, mandul, deabetes, dan lainnya’.

Walaupun sangat jelas terpampang di semua iklan rokok, tapi masih banyak masyarakat yang menkonsumsi rokok. Bahkan, seorang laki-laki pernah mengaku bahwa dirinya lebih baik membeli rokok dibandingkan makanan, padahal saat itu ia sedang lapar bahkan kelaparan.

Para medis kesehatan menghimbau bahaya rokok ini dengan tak pernah henti-hentinya. Rokok bukan saja berbahaya bagi sang pengkonsumsinya, tapi yang tercium asap itu juga akan menikmati dampak negatif dari rokok tersebut.

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan bahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen,dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru. Karbon monoksida adalah Zat yang mengikat hemoglobin dalam darah,membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Efek racun pada rokok ini membuat asap rokok mengalami resiko lebih besar di banding yang tidak menghisap asap rokok, perbandingannya adalah 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan 4x menderita kanker esopagus, 2x kanker kandung kempih, 2x serangan jantung.

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi. Batas aman, menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiaktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam dan lebih lama.

Disamping itu, sebagian pemerintah dari kalangan eksekutif dan legislatif pernah mencanangkan peraturan agar perusahan rokok tidak boleh lagi memproduksi. Karena, lebih banyak membawa dampak negativ dibandingkan dengan manfaatnya. Tapi, dalam proses pembahasan tersebut terjadi pro dan kontra dari kalangan eksekutif dan legislatif itu sendiri. Yang kontra beralasan bahwa kalau perusahaan di tutup maka akan berdampak pada jumlah karyawan yang mengakibatkan PHK besar-besaran. Sementara itu, kontribusi pendapatan negara terbesar bersumber dari perusahaan rokok ini. Kali ini, kalangan eksekutif dan legislatif yang pro tidak bisa berkutik, alias kalah suara, hee..

So, what we can do?
Lelaki gagah dan sejati tidak akan menyiksa paru-parunya. Pejabat perusahaan rokok besar yang merokok dapat dihitung dengan jari. Orang kalangan atas ini cukup pintar untuk tidak terjebak dalam linting berbisa ini. Mereka hanya memerlukan uang para pecandu, bukan racunnya. Sayangnya, sumber-sumber kekayaan perusahaan rokok datang dari pecandu di kalangan menengah dan kalangan bawah. Para hamba sahaya yang merobek paru-paru mereka, lalu memprosesnya secara kimia menjadi karbon. Dan karbon-karbon itu hanya menunggu waktu sebelum membunuhnya. Bukan saja membunuh dirinya sendiri tapi juga akan membunuh orang-orang di sekitarnya. Jadi, sayangi nyawa anda dan orang terdekat anda... peace..