Senin, 01 November 2010

Surat Buat Kawanku


Seberapa jauh jarak yang kau tempuh ke Banjarmasin, kawan. Aku tak bisa membayangkan, seberapa jauh. Kau melawati beberapa buah gunung yang mengandung emas hitam, lalu harus menempuh jarak 50 Km, ditambah harus rela menginab di kost teman satu malam, hanya sebuah ‘ketemuan’. Ya, ketemuan beberapa orang yang kau kenal sejak 6 tahun yang silam. Lama tak bersua, kangen, memoar, makan bersama, yang pasti ketemuan, intinya siraturrahmi, titik.

Namun, apa yang terjadi..

31 oktober yang direncanakan dari semula telah menjadi rencana saja. Tak ada ketemuan, tak ada siraturrahmi, tak ada satupun yang datang.

Kecewa, marah, kesal dan apapun itu bentuknya, hal itu wajar bagi siapapun objek pelakunya.

Tapi, kau hanya memilih diam. Diam seribu bahasa...

Ku tahu kawan, bahwa apapun yang kau lakukan selama ini bukanlah suatu yang sia-sia. Karena Allah menciptakan sesuatu di muka bumi ini tak akan pernah yang sia-sia, pasti ada manfaatnya. Asal perkerjaan itu ikhlas serta diiringi niat karena Allah semata.

Jika dalam diammu itu telah meneteskan air mata yang membasahi wajahmu, maka anggaplah air mata itu adalah pelajaran bagiku, sebagai bukti bahwa kita harus menghargai ‘orang’ sebagai manusia. Ku mengengok dari bangsa sendiri, yakni bangsa jamrud khatulistiwa, yang penduduknya jarang menghargai orang lain, bahkan dirinya sendiri, buktinya masyaraktnya banyak yang merokok. jelas-jelas terpangpang tulisan bahwa ‘merokok dapat mengakibatkan hipotensi, kanker, ddl, tapi masih banyak orang yang merokok, membuang sampah sembarang, tertib berlalu lintas saat poltasnya ada, namun sebaliknya, tak teratur kalau poltasnya sedang asik telpon-telponan di bawah pohon..

Kawan, aku masih ingat perkataanmu sejak semester 2 kuliah dulu di perbankan syariah, tepatnya di benteng belanda. Saat itu, dosen mata kuliah tidak masuk secara mendadak, tanpa ada alasan, padahal jarak yang ku tempuh dari kampus-rumah lumayan jauh, tidak kurang dan lebih hanya 14 Km saja. Ku cemberut…

Dan waktu itu kau katakan..
“satu langkah kaki yang kau injakkan karena Allah, maka langkah-langkah itu akan memberatkan timbangmu di yaumul hisab nanti, jadi, perbanyaklah langkah-langkah itu..”




1 November 2010
pejalan_kaki29@yahoo.com

0 komentar:

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template