Minggu, 05 Februari 2012

Mom Marge


Apa yang kurang dari kehidupan mom Marge? Tak terlihat. Dari segi kepintaran, baliau adalah sosok yang jenius. Di lihat dari karir beliau adalah salah seorang staf pengajar perguruan tinggi di jakarta yang berencana untuk melanjutkan ke S3. Dari segi keluarga, beliau memiliki putri yang sudah dewasa. Dari segi keuangan, beliau memiliki kekayaan yang melimpah. Di lihat dari  kecantikan, beliau seorang wanita yang cantik, menurut saya. Jadi, kalau dilihat dari kasat mata, beliau adalah sosok yang serba tidak kekurangan dalam hidup.

Dalam pertemuan kami yang kedua kalinya di course elfast, beliau mengaku pernah tinggal di banjarmasin sejak kecil sampai SMA.

“aku pernah tinggal di banjarmasin sekitar 15 tahunan. Mulai sekolah dasar (SD) sampai SMA. Sebelum akhirnya kami pindah ke Surabaya” kata mom Marge dengan loghat banjar.

Namun, walaupun pindah ke Surabaya dan sekarang berdomisili di Jakarta, Mom Marge dan keluarga tetap kesehariaanya menggunakan bahasa banjar.

“bahasa banjar sudah melekat dalam keseharian kami, jadi tidak bisa  meninggalkannya. Setiap hari di rumah, kami menggunakannya” katanya.

Mom Marge bercerita bahwa dirinya saat duduk di SMP dulu, pernah satu kelas dengan Rosehan NB (mantan wagub Kalsel 2005-2010) dan Rudy Resnawan (wagub Kalsel sekarang). Dan teman akrab dari putri Dr Djoko, yang sampai saat ini masih menjaga pertemanan diantaranya mereka.

Di dalam ruangan sebelum teacher masuk, saya sering meminta mom Marge untuk mengajarkan pelajaran yang kurang saya pahami. Seperti menganalisis bentuk phrase. Mom Marge pun mengulurkan tangannya untuk mengajari saya. Beliau adalah sosok yang mudah untuk diajak diskusi untuk masalah pelajaran, meskipun kami berbeda keyakinan dalam religius. Karena bagi saya, ilmu itu adalah milik orang muslim yang hilang, jika ia mendapatinya maka milikilah.

0 komentar:

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template