Sabtu, 16 Maret 2013

Semuanya Disini Adalah Keluarga


Saya masih berpikir panjang, tentang isi tulisan ini. Rada kompleks juga. Masalah  atau kebiasaan yang telah menjadi kebudayaan kah ini? Atau sebaliknya, dengan metode ini akan meningkatkan rasa kekeluargaan yang erat. Tapi, dimanakah letak profesionalitasnya?
Sudah menjadi tak asing lagi, bangsa ini tak pernah lepas dari sistem kolega, baik itu di tingkat pemerintahan, pendidikan, instasi swasta termasuk di instasi media sekalipun.

Dulu, saya dipanggil disalah satu instasi media radio ternama untuk interview seleksi karyawan baru. Selain asking tentang pengalaman kerja, juga menyatakan apakah saya mempunyai kenalan dengan orang yang sudah bekerja sana (instansi tersebut). Saya akui, memang saat melayangkan surat lamaran itu  merupakan ikhtiar dan coba-coba. Syukur jika diterima dan kalau tak di panggil pun no problem. Berkali-kali saya mendapatkan pertanyaan seperti itu, namun dengan orang yang berbeda-beda, mulai dari manager office sampai redaktur.

Dari beberapa calon karyawan yang dipanggil pada saat itu, cuma saya saja yang tak memiliki kolega orang dalam, lainnya merupakan anak karyawan senior dan ada kenalan orang dalam. Alhasil dari perbedaan itu, spikis kita di uji, sampai beberapa bulan lamanya.

Di  instansi yang berbeda, saya juga pernah menjumpai mayoritas karyawannya adalah keluarga. Dari ponakan sampai  sepupu. Dan jika sanak saudara mereka ingin bekerja disana, maka salah seorang karyawan yang lain di mutasi ke tempat lain.

Tak hanya itu, seorang ibu pernah curhat dengan saya. Beliau sangat berkeinginan menjadi PNS pada saat itu, dengan memiliki ijazah S1 pertanian. Saat pemerintah membuka lowongan PNS yang tertera hanya membuka lowongan program D3 pertanian, itupun yang dibutuhkan 1 orang karyawan. Sempat beliau bertanya ke instansi terkait, namun hasilnya di tolak, karena yang diperlukan D3 bukan S1 pertanian.

Secara logika, hal itu membuat pertanyaan besar, pendidikan strata D3 lebih rendah di bandingkan dengan S1 dengan jurusan yang sama, mengapa harus yang diterima D3, padahal dari segi ke ilmuan, mata kuliah yang diambil S1 lebih banyak ke timbang d3? Artinya ke ilmuannya lebih tinggi di bandingkan D3.

Sambil berwajah muram, si ibu mengatakan, memang dalam hal ini ada program pesanan dari keluarga pejabat setempat..

0 komentar:

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template