Lagi-lagi saya ngobrol dengan ibu-ibu, insyaAllah ngobrol
yang membawa berkah, Amin ya Rabb.
“Saya punya anak tiga, satu perempuan dan dua laki-laki.
Jarak antara anak pertama dengan kedua sangat jauh, kurang lebih 12 tahun.
Berbeda dengan anak kedua dan ketiga, mereka hanya berselang waktu 2 tahun.
Ketika saya telah memiliki anak dua, saya tak minum pil KB, menggunakan susuk
pun tidak apalagi sontik KB, haid saya lancar, awak terasa segar” cerita si ibu
sambil mentotok wajah Iffa, yang lagi perawatan wajah.
Akupun termunggut-munggut mendengarkan disamping ibu
tersebut sambil memandangi wajah Iffa yang di totok, dalam hatiku berkata, maaf
Faa.. aku memilih perawatan natural aja, dengan air wudhu, hehhee.. caantik
dunia dan akhirat, insyaAllah.. menjawab ajakan Iffa yang saat itu aku hanya
memberikan senyuman, namun Iffa tak mendengar jawaban ini “Karena saya masih
produktif, tidak di sangka saya hamil lagii..” si ibu melanjutkan ceritanya
“Maaf, apakah suami ibu tidak menggunakan kondom” kataku
ngeyel.. sesungguhnya aku tak bermaksud untuk melontarkan pertanyaan ini..
berawal dari PUSTU Manarap Baru, tempat bidan Endah praktek.. aku mampir sebentar,
ternyata ada brosur tentang KB dan kondom dan tak sengaja terbaca oleh ku..
yang anehnya, otak ini selalu mengingat yang sepintas dibaca.. Astaghfirullah...
Si ibu tersenyum dan mengatakan “Tidak. Laki-laki jarang
yang mau menggunakan itu” Lagi-lagi aku terdiam, kata-kata apa yang aku harus ucapkan,
diam.. diam..
Begitukah para
lelaki? Pasti ada yang jawab, tidak juga. Kebanyakan dari sekian para
perempuanlah yang mengorbankan dirinya, kalau tidak mau hamil yaa ber KB.
Keluarga Berencana atau yang disingkat KB dulu merupakan program
kontraversial. Program KB dijadikan kontra karena memangkas atau membatasi
kelahiran manusia di dunia, karena rezeki Allah yang beri. Namun, jika dengan
alasan bahwa kepala keluarga dilanda ketidakmampuannya, maksudnya, jika kepala
keluarga memiliki pendapatan keluarga dibawah rata-rata batas ekonomi yang ia
miliki maka program KB ini diperbolehkan.
Jepang dan Perancis merupakan dua negara yang menerapkan KB,
alhasil, populasi di dua negara tersebut berkurang. Sebab, angka kematian lebih
tinggi dibanding dengan angka kelahiran. Akibatnya tidak ada penerus
pembangunan jika tidak ada generasi membangun negara dengan cara kelahiran.
Nama
Margareth Higgins Sanger (1879-1966) yang menulis the birth control review
adalah tokoh keluarga Berencana dan
sekaligus pendiri keluarga Berencana. Nah, dari berbagai tulisan yang ku baca,
latar belakang mengapa Higgins mendirikan gerakan KB dikarenakan ia mendukung pemusnahan ras lemah yang ada di
dunia dan memperbanyak ras super. Higgins CS beranggapan, jika orang-orang
negro, kulit warna (bukan berkulit putih), dan orang-orang lemah, sakit atau
cacat harus dimusnahkan. Astaghfirullah, apalagi orang kecil yang
bertubuh kurus seperti ku.. a’udzubika min dzalik..
Ya Rabb, mereka membuat makar, maka kembalikanlah makar itu
kepada mereka..
0 komentar:
Posting Komentar