Senin, 09 Agustus 2010

Pentingnya Berinfak


Kalau zakat adalah ibadah wajib yang harus dilaksanakan setiap muslim dengan sebahagian harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dari kadar tertentu, harta tertentu dan lafaz zakat juga digunakan terhadap bahagian tertentu yang dikeluarkan dari harta orang yang wajib mengeluarkan zakat. Sedangkan infak ialah mendermakan atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan karena Allah semata. Pengeluaran infakpun merupakan bukti ketakwaan seorang muslim, sebagaimana terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 2-3.

Pengeluaran zakat sama pentingnya dengan infak, artinya jika seseorang belum sampai nisab membayar zakat, maka ia diharuskan membayar infak, yang membedakan adalah zakat merupakan derma yang telah ditetapkan jenis, jumlah dan waktu suatu kekayaan yang wajib diserahkan dan pendayagunaannya pun telah ditentukan pula yaitu dari umat Islam untuk umat Islam. Sedangkan infak adalah lebih luas dan umum. Tidak ditentukan jenis, jumlah dan waktunya suatu kekayaan harus didermakan. Allah SWT., memberikan kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlahnya dan kapan harus diserahkan, yang penting ikhlas dan lillahi ta'ala.

Keduanya merupakan salah satu dari instrumen ekonomi Islam untuk mengentaskan kemiskinan. Kalau zakat memberikan manfaat dapat membersihkan harta dari sifat kikir, membebaskan jiwa manusia dari ketergantungan dan ketundukan terhadap harta benda serta dari kecelakaan menyembah uang sehingga memberkahkan harta terserbut, sedangkan infak sebagai pendidik agar si muslim mempunyai rasa ingin memberi dan menyerahkan.

Program pemerintah Banjarmasin yang bekerjasama dengan BAZ Kota Banjarmasin yakni dengan pemberikan infak Rp 1000 rupiah sejak april 2010 lalu, hingga saat ini belum terlaksana secara maksimal. Bahkan dari berbagai media cetak daerah memberitakan, dari 500 kupon yang disediakan, baru 5,2 persen yang bersedia memberikan infaknya, artinya dari sekitar 500 ribu kupon yang disediakan hanya 259.122 kupon yang laku. Hal itu menandakan bahwa kesadaran masyarakat akan berinfak masih rendah atau sosialisasinya yang masih kurang.

Padahal Rasulullah SAW., bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, ada malaikat yang senantiasa berdo’a setiap pagi dan sore, “Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain, “Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran”.

Andai saja kita sadar akan berinfak, mungkin Kalsel bukan lagi peringkat ketiga yang penduduk miskinnya terendah setelah DKI Jakarta dan Bali, sebagaimana yang dikatakan oleh gubernur kita bahwa Kalsel merupakan peringkat ketiga penduduk miskinnya terendah beberapa waktu lalu. Andai saja kita memiliki rasa solidaritas tinggi, bahwa masih banyak orang-orang yang memerlukan uluran tangan ini berupa infak, mungkin tidak ada yang mengemis dan meminta di jalan. Andai saja kita peka terhadap anak-anak yang putus sekolah karena kurangya biaya, mungkin dengan berinfak akan menolong mereka dalam meraih cita-cita sebagai aset pembangunan bangsa..



Dimuat oleh harian Radarbanjarmasin dan Mata Banua, selasa (24/08/10) dan Kamis (26/08/10)

0 komentar:

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template