Minggu, 26 Desember 2010

Mencari Emas se Gunung Untuk Sesuap Nasi


Diantara ribuan pulau yang ada di nusantara, pulau Kalimantan Selatan lah yang ia pilih sebagai planning hidup, untuk memperbaiki nasib.

Adalah Setyo, seorang lelaki kelahiran 1982. Alumnus Fisif UMSIDA Semarang ini hijrah ke Kalimantan Selatan pada pertengahan 2009 silam dan berdomisili di kabupaten HSS atau kota Kandangan. Sebagai anak tertua, Setyo berkeinginan untuk membantu meringankan beban keluarganya yang berada di Solo. Karena di Solo sulit memperoleh perkerjaan, maka dengan bismillah, ia menekadkan diri berhijarah ke Kalsel. Sesampai di Kalsel, pemerintah Kalsel lewat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah membuka lowongan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Maka tak bertele-tele, Setyo melamar menjadi PNS. Setelah tes yang memakan waktu seharian, ternyata Setyo dinyatakan lulus seleksi CPNS di HSS dan diletakkan di bagian Humas DPRD HSS sesuai dengan pendidikannya yakni Fisif.

Hanya beberapa bulan berada di Kandangan, Setyo sudah dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai sosok yang religius dan ringan tangan, serta giat bekerja. Tak heran, Setyo banyak yang menggemarinya termasuk termasuk ibu-ibu yang telah menganggap Setyo sebagai anaknya sendiri.

Setyo melihat, daerah Kandangan ada yang berbeda dengan daerah asalnya, yakni Solo. Menurutnya, lahan yang berada di Kandangan masih banyak kosong tanpa ditumbuhi tanamanan di atasnya, tak seperti di Solo dan Semarang, yang masyarakatnya telah memberdayakan lahan kosong dengan berbagai macam tanaman, hingga tak ada lagi ruang yang tak tertamani. Dengan modal seadanya dan hasil kongsian paman, ia dapat membeli tanah sebanyak 12 hektar untuk dapat dimanfaatkan, agar ditumbuhi singkong. “Hasilnya, luar biasa” katanya sambil tersenyum mekar.

Setyo pun rajin ke perpusatakaan daerah Kandangan untuk membaca buku-buku biologi tentang tumbuhan, khususnya mengenai singkong, agar hasil yang didapat maksimal. Disamping mempelajari dari buku-buku, Setyo dalam satu bulan, harus bermalam 4 kali di ladang singkong apalagi masa panen semakin dekat, karena daerah ladangnya saat malam tiba, serombongan hewan babi selalu datang menyerbu untuk memakan singkong tersebut sebelum di panen. Dan ia mengambil hari sabtu dan minggu untuk menginab di ladang, karena dua hari tersebut merupakan hari libur bagi PNS dan pegawai swasta pada umumnya.

Setyo mengaku itulah hidup, apapun pekerjaan itu yang penting halal dan thoyyib. ” Hidup itu harus bekerja, mencari emas se-gunung untuk sesuap nasi, tapi jangan lupa dengan yang sang pemberi rezeki”, sambungnya dengan loghat Jawa kental.

Saat akhir itu..
Entah apa yang ada dipikiran Setyo dalam beberapa bulan terakhir, tepat di akhir tahun 2009, Setyo sangat rajin dalam beribah dibanding bulan-bulan yang lewat. Ia terus saja mengingat kematian, seolah-olah dia menantikan kehidupan abadi akan menemuinya. Lelaki yang memiliki jejaring sosial seperti facebook ini, selalu menuliskan status hidup, sampai-sampai seorang kenalannya di facebook yang menulis status, “hidup adalah terminal akhir’ juga dikomentarinya, dengan mengatakan, “siapa banyak amal di dunia, maka ia berhak untuk mendapatkan balasannya di akhirat kelak. Dan sebaliknya”.

Hari demi hari telah berlalu, berganti bulan, dan tiba bulan Januari 2010. Kamis malam, adalah hari seperti biasa, namun tidak demikian bagi Setyo. Menurutnya, malam itu adalah malam terakhir baginya, namun hanya dirinyalah yang mengetahui perasaan tersebut. Malam itu juga dia membuka facebook, lalu menuliskan status berbahasa Jawa yang berbunyi” Mikul duwur mendem jero,"capek dech!" beberapa teman yang kenal dengannya turut mengomentari status tersebut, tapi tak ada komentar balik darinya. Besoknya, tepat hari jumat, tanggal 16 Januari 2010 sebuah kabar tentang Setyo memberitahukan bahwa dia telah meninggal dunia, dan jenazahnya di semanyamkan di Solo.


Tulisan ini hanyalah kisah kecil dari kisah hidup almarhum Setio Pujiandi, untuk mengenang sosok beliau.

0 komentar:

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template