Senin, 21 Mei 2012

Growth With Equality


Untuk melihat kesenjangan antara orang kaya dan miskin suatu negara dapat  melalui "rasio gini: RG". Jika angkanya mendekati  satu (1), kesenjangannya buruk. Dan jika  mendekati nol (0), pemerataannya baik. RG INA 0.33% masih lebih rendah dari Malaysia (0.49), Singapura (0.42) dan AS (0.40) dan masih lebih tinggi dari Jepang (0.24) dan Jerman (0.28). Dari segi angka INA lebih baik dari Malaysia, Singapura dan US. Tapi, di tiga negara itu ketimpangan tidak menjadi masalah besar seperti yang terjadi di Indonesia.

Meski angka ketimpangan di Malaysia, Singapura dan AS cukup besar. Namun,  umumnya orang miskin di negara itu sudah bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Kondisi ini yang berbada di Indonesia meski angka ketimpangannya lebih rendah. Bahasa kasarnya mungkin, orang miskin di Singapura, Malaysia atau AS bisa sama dengan orang yang masuk kategori orang kaya di Indonesia. Alangkah baiknya jika pertumbuhan ekonomi dan orang kaya Indonesia bisa trickle down terhadap peningkatan pendapatan orang miskin. Growth with equality.

Bisa jadi seperti itu, standar kekayaan di Indonesia berbeda dengan Malaysia, Singapura dan USA. Atau RG Indonesia yang 0.33% itu dimanipulasi..!

Tapi, terkadang rasio angka itu belum tentu mencerminkan realitas yang terjadi. Terkadang, angka-angka itu di politisasi untuk kepentingan penguasa dan beberapa elit. Kalau, kita pernah membandingkan bagaimana pemeratan di pulau Jawa dengan pulau timur di Indonesia seperti papua, sangat timpang .



Referensi:
[1] Indonesian news paper
[2] diskusi facebook

0 komentar:

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template