Kamis, 23 Agustus 2012

Bung Hatta dan Sepatu Bally


Wakil Presiden Bung Hatta Harus Menabung Membeli Sepatu “Bally”, Tapi…..

Di tahun 1950-an, Bally adalah merek sepatu bermutu tinggi yang harganya mahal. Bung Hatta, ketika masih menjabat sebagai wakil presiden RI, berniat untuk membelinya. Oleh karena itu, dia menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya.

Kemudian, dia berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut. Namun, apa yang terjadi? Ternyata uang tabungan tidak pernah mencukupi untuk membeli sepatu Bally. Karena, uangnya selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu orang-orang yang datang kepadanya guna meminta pertolongan.  Alhasil, keinginan Bung Hatta untuk membeli sepasang sepatu Bally tak pernah kesampaian hingga akhir hayatnya. Bahkan, yang lebih mengharukan,  guntingan iklan sepatu bally tersebut masih tersimpan dengan baik, hingga dia meninggal.

Sepatu Bally
Andai saja Bung Hatta mau memanfaatkan posisinya saat itu, maka sangatlah mudah baginya untuk memperoleh sepatu Bally, misalnya dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalannya. Bukan hanya sepatu merek Bally yang mampu dibelinya. Tapi, bisa saja dia memiliki saham di pabrik sepatu dan berganti-ganti sepatu baru setiap hari. Namun, ia tidak melakukan semua itu. Ia hanya menyelipkan potongan iklan sepatu Bally yang tidak terbelinya hingga akhir hayat. Bila dilihat pada kondisi sekarang, seharusnya masa lalu juga demikian, tentu hal ini merupakan sebuah tragedi.

Seorang mantan wakil presiden, orang yang menandatangani proklamasi kemerdekaan, orang yang memimpin delegasi perundingan dengan Belanda –negara yang pernah menjajahnya—hingga Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia, sebagai bapak koperasi pada waktu itu, ternyata tidak mampu untuk sekadar membeli sepasang sepatu bermerek terkenal. Meski memiliki jasa besar bagi kemerdekaan negeri ini, Bung Hatta sama sekali tidak ingin meminta sesuatu untuk kepentingan sendiri dari orang lain atau negara.

Menurut Jacob Utama, Pemimpin Umum Harian Kompas, segala yang dilakukan Bung Hatta sudah mencerminkan bahwa dia tidak hanya jujur, namun juga uncorruptable, tidak terkorupsikan. Kejujuran hatinya membuat dia tidak rela untuk menodainya dengan melakukan tindak korupsi.  Mungkin banyak masyarakat berkomentar, “Iya, lha wong sepatu Bally harganya, kan, selangit.”




Referensi
•    Majalah KPK Edisi September 2009
•    Tokoh Indonesia : Bung Hatta – Bapak Bangsa Sejati
•    Wikipedia – Mohammad Hatta
•    Kompas : Rachmawati Soekarnoputri-Mengenang 100 Tahun Bung Hatta
•    ech-wan, 4 Desember 2009

1 komentar:

Unknown on 3 September 2012 pukul 23.45 mengatakan...

kak,,,,,,, adalah tentang isi hati ,,,,, pn tentang seseorang

 

Goresan Biasa Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template