Proses melahirkan bagi perempuan, dalam ilmu kesehatan
disebut partus. Nama ini baru saja aku kenal sejak beberapa bulan yang lewat.
“Ada pasien yang partus” kata seorang ibu kepadaku.
Penasaran .. aku turun ke lantai satu menuju poned di
Puskesmas tempatku bekerja.
Seorang ibu melahirkan bayi laki-laki tampan dan berkulit
putih, matanya jernih. Namun, ibu tersebut terlihat pucat dan kesakitan, karena
sehabis partus mengalami pendaharahan
hingga darahnya menetes sampai ke lantai. Semua bidan yang berada saat itu
panik.. sehingga membuatku juga panik untuk keluar dari ruangan poned tersebut
karena tak sanggup melihatnya..
Subhanallah.. subhanallah.. subhanallah..
“jika saja melahirkan itu tidak sakit Ka, aku pengen nambah
anak lagi” kata bu Yanti
Aku tersenyum mendengar hal ini.. memiliki banyak anak yang
sholeh dan shalehah adalah mimpi besar setiap keluarga termasuk dirikuu..
Pengorbanan yang luar biasa bagi kaum hawa sejak mengidam terhitung satu minggu
masa kehamilan sampai dengan empat bulan atau enam belas minggu bukanlah mudah,
mual, muntah dan rasa tidak enak lainnya. Selanjutnya dengan kondisi perut yang
membesar hingga jalan pun sulit sampai sembilan bulan lamanya ialah merupakan
salah satu pembeda antara kaum laki-laki dengan kaum perempuan ditambah lagi
dengan pasca melahirkannya. Malam bergadang, karena si bayi menangis, minta
ganti popok atau lapar pengen ASI. Seiring waktu berlewat si bayi tumbuh
berkembang menjadi seorang anak, si ibu bukan saja merawatnya namun juga mendidiknya.
Oleh sebab itu, tak salah jika ibu juga diberi gelar madrasatul ula
karena pendidikan anak ternyata di mulai sejak hamil tersebut.
Justru dengan itu,
mengapa kaum perempuan mudah untuk masuk surga dan mengapa juga surga berada di bawah telapak kaki ibu.
Sebab itu, aku bersyukur menjadi perempuan.. dan teruntuk perempuan yang
menanti pernikahan, karena dengan pengorbanan, maka niatkan menikah karena
ibadah kepada Allah
0 komentar:
Posting Komentar